PWMJATENG.COM, Surakarta – Atlet dari Solo Raya dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menunjukkan dominasi mereka dalam babak final kategori Seni Turnamen Nasional I Tapak Suci UMS. Ajang bergengsi yang berlangsung di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS ini mempertemukan para pesilat terbaik dari berbagai daerah di Indonesia.
Pada kategori Pra Remaja Tunggal Tangan Kosong Putra, Nur Ahsan Khitami dari Yogyakarta sukses menyabet juara pertama dengan skor 510. Ia unggul dari Febi Ahmad Alif Rifai asal Boyolali yang menempati posisi kedua, serta Gavin Alvaro Kanz Warbel dari Lampung Selatan di tempat ketiga.
Di kategori Remaja Tunggal Tangan Kosong Putra, Fajar Afriza dari Boyolali keluar sebagai juara setelah mengumpulkan skor 494. Mahesa Bima Rangga Prasetyo dari Wonogiri Tim A harus puas di peringkat kedua, sementara Rajev Rajwa Ghani dari Sukoharjo Tim B menempati posisi ketiga.
Kategori Dewasa Tunggal Tangan Kosong Putra juga menampilkan persaingan sengit. M. Ilham Syafiq Kurniawan dari UMS berhasil meraih juara pertama dengan skor 518, mengalahkan atlet dari Universitas Sebelas Maret dan Universitas Lampung yang masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga.
Tak hanya nomor tunggal, kategori Ganda Tangan Kosong-Bersenjata Putra juga menyajikan pertandingan yang penuh ketegangan. Pasangan Dika Dwi Pratama Putra dan Diky Tri Nugroho Putro dari UMS tampil impresif dengan torehan skor 1.055. Mereka sukses mengalahkan tim dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berada di posisi kedua serta Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto di tempat ketiga.
Baca juga, Kiat-Kiat Memanfaatkan AI dalam Penulisan Artikel dengan Tetap Mengedepankan Etika Jurnalistik
Di kategori Ganda Tangan Kosong-Bersenjata Putri, pasangan Shinta Charolina Kartika Candra Dewi dan Balqies Al-Mulkiyah dari UMM berhasil membawa pulang gelar juara dengan skor 999. Tim dari Universitas Sebelas Maret dan Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Blora harus puas di posisi kedua dan ketiga.
Meski atmosfer pertandingan berlangsung ketat, sportivitas tetap dijunjung tinggi oleh para peserta. Salah satu panitia penyelenggara, Dwi Kurniadi, menegaskan bahwa turnamen berjalan dengan baik dan menjunjung nilai-nilai luhur Tapak Suci.
“Sportivitas para atlet sangat terasa sepanjang turnamen, sehingga pertandingan berlangsung dengan kondusif,” ujarnya, Rabu (29/1).
Semangat “Musuh di Gelanggang, Kawan di Luar Gelanggang” terus digaungkan, menjadikan turnamen ini lebih dari sekadar ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana pembentukan karakter dan persaudaraan antar-atlet.
Dengan hasil gemilang ini, para atlet diharapkan terus berkembang dan membawa nama Indonesia ke kancah internasional dalam dunia Tapak Suci. Turnamen serupa diharapkan semakin banyak digelar guna melahirkan bibit-bibit pesilat unggulan yang siap bersaing di tingkat global.
Kontributor : Alfina
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
