PWMJATENG.COM, Surakarta – Dalam momentum International Student Summit (ISS) 2024, Tamer Adnan Abdulfatah Ayaydeh, alumni Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) asal Palestina, kembali mengunjungi “rumah” akademiknya di Solo. Tamer, yang saat ini tengah melanjutkan studi pascasarjana di Institut Teknologi Bandung (ITB), menghadiri acara Welcoming Dinner di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS pada Senin (14/10).
Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian ISS 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Acara tersebut diikuti oleh 222 mahasiswa asing dari 31 universitas dan 49 negara.
Tamer, lulusan UMS angkatan 2014, mengungkapkan rasa bangganya bisa kembali ke Solo, yang ia anggap sebagai “rumah kedua” di Indonesia. “UMS sudah seperti keluarga saya. Solo adalah kota pertama yang saya hadapi di Indonesia,” ujar Tamer dengan penuh kenangan.
Dalam kunjungan tersebut, Tamer memberikan sumbangan berupa sebuah buku yang ia tulis bersama Dr. Andri Ernanti. Buku berjudul Peluang dan Tantangan Administrasi Pertanahan di Palestina itu membahas situasi terkini mengenai isu pertanahan di Palestina, termasuk harga tanah dan kondisi masyarakat. Buku ini, menurut Tamer, disusun berdasarkan 54 referensi untuk memperkaya literatur mengenai Palestina di Indonesia.
“Referensi di Indonesia tentang Palestina masih sangat terbatas. Saya berharap buku ini bisa memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang keadaan di sana,” kata Tamer.
Baca juga, Jadilah Pemimpin yang Bertakwa
Selain aktif menulis, Tamer juga tengah melanjutkan studi S2 dan S3 di ITB dengan cita-cita menjadi dosen dan peneliti. Ia berharap dapat berkontribusi lebih besar bagi dunia pendidikan di Indonesia maupun Palestina. “Indonesia sudah seperti negara kedua bagi saya. Jika ada kesempatan, insya Allah saya ingin tetap di sini,” ungkapnya dengan optimis.
Partisipasinya dalam International Student Summit (ISS) juga menjadi pengalaman yang berarti bagi Tamer. Ia berharap acara ini dapat mempererat hubungan antarbangsa dan budaya. “Harapan saya adalah kita bisa menjaga budaya Indonesia dan memperkenalkannya ke lebih banyak orang dari berbagai negara,” ujarnya.
Wakil Rektor V UMS, Supriyono, menyambut hangat kedatangan Tamer. Ia mengapresiasi kontribusi akademik yang telah diberikan Tamer selama ini, terutama dalam kajian ilmiah tentang isu-isu Palestina. “Salah satu karyanya berfokus pada perjanjian antara Palestina dan Israel, yang memberikan pandangan mendalam tentang situasi tanah dan hak-hak petani Palestina,” jelas Supriyono.
Tamer Ayaydeh adalah contoh nyata dari alumni UMS yang tak hanya berprestasi di tingkat akademik, tetapi juga berperan aktif dalam memperjuangkan isu-isu penting terkait tanah airnya, Palestina. Pertemuan ini memperkuat hubungan antara mahasiswa internasional dan UMS, serta membuka peluang untuk kolaborasi di masa depan.
Kontributor : Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha
