PWMJATENG.COM, Surakarta – Pada Wisuda dan Pembekalan Purnastudi Pondok Hajjah Nuriyah Shabran Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (11/5), Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, melalui Kamarul Zaman, mengajak para dai pengabdian Shabran untuk mengoptimalkan kegiatan dakwah ke daerah 3 T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).
Menurut Kamarul, dakwah komunitas menjadi fokus utama dalam upaya memperkuat dampak positif Muhammadiyah di tengah masyarakat akar rumput. Hal ini sesuai dengan semangat dakwah Muhammadiyah yang sudah dimulai sejak masa K. H. Ahmad Dahlan, dengan menekankan pentingnya kesinambungan dan keberlanjutan dalam dakwah komunitas.
Dalam rapat tersebut, Kamarul menjelaskan bahwa ada dua titik permasalahan utama dalam dakwah saat ini, yaitu kurangnya jumlah dai dan kurangnya dana. Oleh karena itu, keberadaan program dai pengabdian Shabran diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi tantangan tersebut.
Baca juga, Halal-Haram Musik dan Nyanyian
Dengan fokus pada dakwah komunitas di daerah 3 T, LDK PP Muhammadiyah menetapkan target penting, termasuk meningkatkan jumlah dai aktif di daerah 3 T, mengembangkan kemandirian dai-dai, dan membina komunitas-komunitas di daerah tersebut. Selain itu, kemampuan dalam bermedia juga menjadi aspek penting bagi para dai, terutama dalam mempublikasikan kegiatan dakwah ke ranah digital.
Keberhasilan LDK PP Muhammadiyah dalam menggerakkan dakwah di daerah 3 T sudah tercermin dari berbagai forum kajian, pembentukan cabang dan ranting, pengembangan sekolah, hingga kaderisasi yang dilakukan di berbagai daerah. Hal ini menunjukkan komitmen LDK PP Muhammadiyah dalam menyebarkan nilai-nilai Muhammadiyah dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di daerah-daerah yang terpinggirkan.
Kontributor : Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha