Kultum Ramadan Tujuh Menit Perdana
Kultum Ramadan Tujuh Menit Perdana
Oleh : Rumini Zulfikar (Gus Zul)*
PWMJATENG.COM – “Dari antara kamu hendaklah ada segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran Ayat 104)
Menjelang berbuka puasa, seorang anak bertanya pada ayahnya, “Abi, bagaimana agar saat kultum atau khutbah besok saya tidak merasa minder?” Sang ayah menjawab dengan bijaksana, “Persiapkan dan kuasai materinya dengan baik. Anggaplah apa yang akan kamu sampaikan setara dengan dirimu. Sebelum memulai, tarik nafas dalam-dalam setelah membaca doa, ‘Ya Allah, mudahkanlah aku dalam memimpin dan lancarkanlah ucapan ini dari mulutku.'”
Dakwah atau seruan kepada kebaikan memiliki berbagai cara, salah satunya adalah melalui penuturan di atas mimbar atau dengan cara lainnya. Bulan suci Ramadan merupakan bulan tarbiyah atau pendidikan sekaligus pengaderan bagi generasi penerus yang akan melanjutkan dakwah Islam di masa depan. Oleh karena itu, pendidikan dan pengaderan yang baik sangatlah penting untuk memiliki generasi yang siap menyampaikan risalah Islam dengan baik.
Diperlukan wadah atau ruang serta waktu yang tepat untuk mendidik dan mengader generasi penerus ini dengan kontinu, sistematik, dan menyenangkan. Di usia remaja, anak-anak ingin pembelajaran yang menyenangkan dan menggembirakan. Seorang pengajar atau aktivis perlu memahami dunia remaja untuk memberikan materi yang ringan, mudah dicerna, dan tidak membosankan agar cepat masuk dalam alam berpikir mereka.
Baca juga, Madrasah itu Bernama Ramadan
Sebagai contoh, Majelis Rodhatul Qur’an (MRQ) di bawah asuhan Ustadz Agus Supriyadi, Aan Gusnadi, dan pengurus lainnya, telah mengadakan pengkajian khusus remaja setiap malam Jumat. Kegiatan ini perlu terus dikembangkan dalam dakwah di kalangan Generasi Z untuk memberikan bekal nilai-nilai agama yang kuat.
Setelah materi pembelajaran dikuasai, penting untuk menguji mental anak-anak dengan memberikan kesempatan untuk berbicara di hadapan umum. Dari hasil pengajaran, akan muncul anak-anak yang berani tampil di hadapan umum. Bulan Ramadan sebagai bulan pendidikan dan pengaderan menjadi titik awal untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi perkembangan zaman yang cepat, terutama di era digital.
Menyampaikan seruan kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran harus dilakukan dengan bijak dan hikmah, sehingga umat yang didakwahi merasa tenang. Iman dan ilmu yang selaras adalah kunci utama dalam dakwah.
Dalam pengalaman pertama kultum selama tujuh menit, materi yang disampaikan adalah tentang “Tujuan Puasa”. Anak tersebut melaporkan bahwa kultum tersebut berjalan lancar dan materi disampaikan dengan baik.
*Penasehat PRM Troketon, Anggota Bidang Syiar MPM PDM Klaten, Anggota Majelis MPI & HAM PCM Pedan.
Editor : M Taufiq Ulinuha