PWMJATENG.COM, Jepara – Salah satu inisiatif yang menandai implementasi Kurikulum Merdeka adalah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang tengah digalakkan di berbagai sekolah, termasuk SMP Muhammadiyah Keling. Dalam tahun ajaran 2023/2024, sekolah ini memilih tema suara demokrasi untuk kelas 7 dan pembentukan karakter bagi kelas 8. Pelaksanaan P5 melibatkan berbagai tahapan, dari penilaian awal hingga tindakan nyata sebagai bukti pemahaman siswa terhadap tema yang diangkat.
Pada Kamis, 22 Februari 2024, bertepatan dengan 12 Sya’ban 1445 H, SMP Muhammadiyah Keling memberikan kesempatan kepada siswa kelas 7 dan 8 untuk menjalankan aksi nyata P5 yang kedua.
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Keling, Siti Nurhidayah, menjelaskan beberapa kegiatan yang dilakukan oleh siswa kelas 8. “Mereka menyelenggarakan pertunjukan senam dengan irama lagu P5, dengan penampilan yang memukau, memperebutkan posisi juara 1, 2, dan 3. Semangat dan antusiasme mereka sungguh luar biasa, tidak kalah dengan adik-adik kelasnya. Selain itu, mereka juga mendalami materi bullying sebagai bagian dari pembentukan karakter baik, serta membuat poster anti bullying,” ungkapnya.
Baca juga, Tinjauan Historis Wajah Pendidikan Muhammadiyah; Refleksi 101 Tahun Wafatnya KH. Ahmad Dahlan
“Kelas 7 juga menunjukkan kreativitas mereka dengan menata ruangannya seperti pada pesta demokrasi, setelah mengamati Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilu 2024 di sekitar rumah mereka beberapa waktu lalu. Mereka juga menampilkan kemasan yang menarik, aksesoris, dan perlengkapan lainnya,” tambahnya.
Kerja sama yang erat antara para guru dengan hati yang tulus dalam mendampingi proses pembentukan karakter siswa melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) selalu menjadi prioritas di SMP Muhammadiyah Keling. Selain sebagai bagian dari kesuksesan implementasi Kurikulum Merdeka, hal ini juga merupakan upaya nyata dalam mewujudkan visi sekolah.
Dalam aksi nyata P5, kelas 7 melaksanakan pemilihan ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) untuk tahun 2024/2025. Pasangan calon Muhammad Al Farizi dan Muhammad Rifan Alfiansyah dari kelas 8 berhasil memperoleh 51 suara, sementara pasangan calon kedua Junaerly dan Arum mendapat 13 suara dari total 67 pemilih, dengan 3 suara dinyatakan tidak sah. Hal ini menunjukkan partisipasi aktif siswa dalam proses demokrasi di sekolah.
Kontributor : Kusnitah
Editor : M Taufiq Ulinuha