Raih Penghargaan Zayed Award, Ketua PWM Jateng: Bersyukur Dunia Punya Muhammadiyah dan NU
PWMJATENG.COM, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab – Persyarikatan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama menerima penghargaan Zayed Award for Human Fraternity 2024 karena kontribusi luar biasa mereka dalam memperjuangkan kemanusiaan dan perdamaian. Pemberian penghargaan ini menjadi momen penting yang disambut dengan sukacita oleh Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Haedar Nashir, dalam sambutannya saat menerima penghargaan, menyatakan rasa terima kasih atas pengakuan ini, menyebutnya sebagai “berkah bagi gerakan dua Ormas Islam terbesar di Indonesia ini.”
“Dengan adanya penghargaan ini kami semakin semangat untuk terus bekerja maksimal dalam menjalankan peran kemanusiaan di tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional,” tutur Haedar Nashir.
Dia menambahkan bahwa penghargaan ini disampaikan sebagai apresiasi kepada dunia kemanusiaan yang terus berjuang tanpa kenal lelah untuk menciptakan persaudaraan, perdamaian, dan kemajuan bagi semua orang tanpa diskriminasi.
“Kami akan terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak di tingkat global, khususnya dengan The Higher Community of Human Fraternity (HCHF) dan The Muslim Council of Elders (Majelis Hukama Al-Muslimin) dalam peran persaudaraan universal dan kemanusiaan,” imbuh Haedar Nashir.
Baca juga, Penyerahan Penghargaan Zayed Award kepada Muhammadiyah: Bukti Kiprah dalam Kemanusiaan dan Perdamaian
Ketua PWM Jawa Tengah, Tafsir, mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih oleh Persyarikatan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, serta menyampaikan rasa bangga atas pengakuan internasional terhadap peran keduanya dalam membangun kemanusiaan dan perdamaian.
“Penghargaan ini diterima oleh Muhammadiyah atas perannya di bidang kemanusiaan dan perdamaian. Bersyukur Indonesia, bersyukur umat Islam, bersyukur dunia punya Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama,” ucap Kiai Tafsir.
Ia menambahkan bahwa upaya yang selama Muhammadiyah lakukan sesuai dengan Kepribadian Muhammadiyah yang dirumuskan tahun 1959 dan disahkan tahun 1962, bahwa Muhammadiyah beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
“Semoga Muhammadiyah, bagian dari pelaku perdamaian dunia, dan dunia damai, salah satunya karena peran Muhammadiyah,” tambah Kiai Tafsir.
Editor : M Taufiq Ulinuha