PWMJATENG.COM, Boyolali – Dalam rangka melejitkan potensi dan bakat peserta didik. SD Muhammadiyah PK Banyudono mengadakan Super Camp di Taman Hutan Raya Indrokilo Boyolali, pada tanggal 20-21 Juni 2023.
Mengusung tema “Membekali Diri Lejitkan Potensi”, 150 siswa tampak antusias dan semangat mengikuti Super Camp. Dibuka langsung oleh Kwarda Hizbul Wathan Boyolali, kegiatan ini nampak menjadi pengalaman tak terlupakan bagi para siswa. Bermacam kegiatan menarik mulai dari outbond bersama, Gelar karya siswa, Renungan malam, tahajud bersama, pendidikan karakter dan kegiatan turut memeriahkan acara.
Ramanda Aris Munandar selaku Kwarda Hizbul Wathan Boyolali dalam sambutannya menyampaikan, “Para siswa harus membekali diri agar menjadi pribadi yang tangguh dan berkarakter, salah satu caranya adalah dengan cara berkemah. Karena dengan berkemah kemandirian menjadi terasah”, Pungkasnya.
Kresna Setyawan sebagai ketua panitia turut menambahkan bahwa kegiatan kemah bukan hanya untuk menambah pengalaman.
“Kemah itu bukan hanya pindah tidur saja. Kemah merupakan sarana untuk melatih kemandirian, mental, kedisiplinan dan tanggung jawab,” terangnya.
Baca juga, Wujud Toleransi, Abdul Mu’ti Himbau Warga Muhammadiyah Sembeli Kurban 29 Juni
Selain berbagai kegiatan yang menarik, menantang dan menyenangkan, kegiatan lainnya adalah renungan malam, disampaikan langsung oleh kepala sekolah SD Muhammadiyah PK Banyudono, Pujiono,S.Si,MM. Renungan malam bertujuan untuk membekali siswa agar mempunyai jiwa calon pemimpin di masa depan.
Pujiono yang juga kordinator FKKS SD/MI Muhammadiyah Boyolali dan juga Anggota Majelis Tabligh PWM Jawa Tengah menuturkan, “Setiap orang adalah guru, setiap tempat adalah ilmu. Orang yang sukses memanfaatkan kesempatan di tempat dan teman baru untuk menambah wawasan dan pengalaman mereka.”
Lebih lanjut beliau menyampaikan, “Sesungguhnya lawan terbesar manusia bukanlah musuh yang menakutkan, melainkan pikiran buruk manusia. Manusia harus yakin terhadap dirinya. Ucapkan dalam hati, saya bisaa jikaa saya mau, afirmasi kan hal tersebut dalam jiwa kita.”
Kegiatan ditutup dengan bersih-bersih lingkungan perkemahan dan pungut sampah bersama. Apel penutupan menjadi tanda berakhirnya kegiatan.
Editor : M Taufiq Ulinuha