Warga Banyuwangi Mendapatkan Represifitas Polisi, Kader Hijau Muhammadiyah Advokasi Korban
PWMJATENG.COM, JAKARTA- Kader Hijau Muhammadiyah (KHM) membeberkan kronologi dugaan pemukulan warga Pakel, Licin, Banyuwangi oleh puluhan polisi.
KHM menuturkan pada Kamis (14/1) malam warga Pakel menggelar pengajian sebagai bentuk rasa syukur atas penolakan gugatan PT Bumi Sari di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya. Mereka melakukan ibadah salat dan melantunkan doa-doa.
Sekitar pukul 24.00, warga Pikel memberi informasi kepada LBH Surabaya dan WALHI Jawa Timur bahwa polisi dari Polresta Banyuwangi memasuki lahan mereka.
“Aparat Polresta Banyuwangi melakukan penyerangan dan pemukulan terhadap warga dan tim solidaritas. Bahkan Warga menambahkan ada suara rentetan tembakan,” demikian pernyataan tertulis KHM yang dirilis di Twitter pada Jumat (14/1).
Hingga Jumat, pukul 00.30 dini hari, pihak KHM masih mengumpulkan informasi dan terus berupaya berkoordinasi dan mengadvokasi.
Berikut korban kekerasan tindakan aparat yang berhasil tercatat KHM di antaranya Wulan; Fausi dan Har selaku warga, dan Esa salah satu anggota tim solidaritas.
Hingga Jumat, pukul 00.30 dini hari, pihak KHM masih mengumpulkan informasi dan terus berupaya berkoordinasi dan mengadvokasi.
Berikut korban kekerasan tindakan aparat yang berhasil tercatat KHM di antaranya Wulan; Fausi dan Har selaku warga, dan Esa salah satu anggota tim solidaritas.
Sumber berita dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220115094736-20-746980/kader-hijau-muhammadiyah-kritik-kekerasan-polisi-ke-warga-banyuwangi