Lazismu Jateng Siapkan Skema Kantor Layanan Daerah dan Wilayah
PWMJATENG.COM, BATANG – Lazismu Jateng ingin membentuk kantor-kantor layanan di rumah sakit, panti asuhan, perguruan tinggi dan baitut tanwil Muhammadiyah. Hal tersebut disampaikan Manager Fundraising Lazismu Jateng, Wahidin Hasan, saat melakukan pendampingan teknis kepada eksekutif Lazismu daerah se-Pekalongan Raya, Rabu (24/3) di Wisma Bougenville Agrowisata Pagilaran, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang.
Wahidin Hasan menjelaskan, berdasarkan pusat data Lazismu, dilihat dari rasio berdasarkan sensus penduduk pemberdayaan ziska Lazismu Jateng lebih kurang 70 milyar. Kisaran tersebut menurut Wahidin Hasan baru 30% dari jumlah warga muhammadiyah di Jawa Tengah. Dia juga menegaskan bahwa lazismu daerah tidak akan kehilangan hak kelola atau pentasharufan dana ziskanya jika lazismu wilayah membuat kantor layanan di beberapa amal usaha Muhammadiyah (AUM) yang dia sebutkan tadi. “Skemanya sudah kita siapkan,” tegasnya.
Wahidin Hasan juga berharap sebagai lembaga filantropi lazismu harus membangun sinergitas dan penguatan institusional. Lazismu harus membuka ruang yang seluas-luasnya dengan semua stakeholder untuk menjalin kerjasama dan mengoptimalkan penghimpunan dana ziska baik dari perorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya.
Menurut Wahidin Hasan, jika sudah terjalin sinergi maka antar AUM harus saling membantu. “Jika ada yang satu sakit harusnya yang lain ikut merasakan sakit seperti halnya bencana alam yang tidak menjadi beban bagi satu daerah yang dilanda saja,” tegas Wahidin Hasan. Misalnya ada AUM yang kolaps sedangkan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) setempat tidak mampu mengatasinya, maka Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng tentunya akan turun tangan dan penghimpunan dana ziska Muhammadiyah sudah ada di lazismu. Dengan adanya pengelolaan dana ziska di kantor layanan, kedepannya Wahidin Hasan berharap AUM yang besar harus membantu yang kecil. “Tidak ada yang satu berkembang pesat tapi yang satu lagi menadahkan tangan berdo’a dan meminta bantuan,” tuturnya.
Penulis Dwi Fakhrudin Editor Ahmad Basyiruddin