Atasi Krisis Ulama Muhammadiyah, PCM Parakan Gandeng Pesantren Al Muflihun Temanggung
PWMJATENG.COM, TEMANGGUNG — PCM Parakan menandatangani MoU dengan Pondok Pesantren Modern Al Muflihun pada Selasa, 4 November 2025, di Salsabila Edu Park, Bejen, untuk memperkuat kaderisasi dan mengatasi krisis ulama Muhammadiyah.
Di internal persyarikatan, isu kelangkaan ulama berlatar Muhammadiyah kian mengemuka. Kebutuhan terhadap sosok yang menguasai ilmu agama klasik (turats) sekaligus memahami dinamika sosial, ekonomi, dan teknologi dinilai mendesak.
Ketua PCM Parakan periode Muktamar ke-48, Akhmad Hudiyanto, A.Md., menegaskan kolaborasi ini sebagai respons nyata.
“Muhammadiyah memerlukan suntikan energi baru dari kader ulama yang kokoh akidah dan luas pengetahuannya. Langkah ini ikhtiar serius untuk menjamin keberlanjutan dakwah dan tajdid,” ujarnya.
Pimpinan Pesantren, K.H. Wahyudi Sarju Abdurrahim, Lc., M.A., menyambut positif. “Ulama harus mampu menjawab persoalan kekinian, tidak hanya fikih klasik, tetapi juga isu sosial, ekonomi, dan teknologi,” paparnya.
Melalui MoU, PCM Parakan berkomitmen memfasilitasi kader terbaik untuk menempuh pendidikan di Pesantren Modern Al Muflihun. Ruang lingkup program meliputi:
- Beasiswa dan dukungan biaya pendidikan.
- Pendampingan intensif akademik-ruhani.
- Peningkatan kualitas mubalig melalui sertifikasi/pelatihan.
- Penempatan pascalulus di amal usaha Muhammadiyah serta struktur ranting dan cabang.
Kerja sama ini diharapkan menjadi model replikasi bagi cabang-cabang Muhammadiyah lain di Jawa Tengah.
Penandatanganan MoU menandai langkah terarah PCM Parakan dalam memperkuat ekosistem kaderisasi ulama di Temanggung. Sejalan dengan semangat tajdid, sinergi organisasi–pesantren ini diharapkan melahirkan ulama muda berintegritas, berkompetensi tinggi, dan relevan dengan tantangan zaman, demi terwujudnya masyarakat utama (khairu ummah).
Kontributor: Tim Media PDM Temanggung
Editor: Al-Afasy
