PWMJATENG.COM, Semarang – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) kembali menggelar Webinar Nasional 2025 pada Kamis (23/10/2025). Kegiatan tahunan ini berlangsung secara daring dan disiarkan langsung dari Ruang 810 Gedung Kuliah Bersama II Unimus. Sejak pertama kali digelar pada 2018, webinar tersebut telah menjadi tradisi akademik yang konsisten dan dinantikan sivitas akademika.
Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Penerapan Paradigma Sehat Keluarga sebagai Pilar Utama Menuju Indonesia Emas 2045.” Tema ini dipilih sebagai respons terhadap tantangan pembangunan nasional yang menuntut kolaborasi lintas bidang, khususnya dalam aspek sosial, lingkungan, dan kesehatan masyarakat.
Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang, Masrukhi, menegaskan pentingnya forum ilmiah tersebut sebagai ruang pengembangan ilmu pengetahuan dan diseminasi hasil riset para dosen maupun peneliti dari berbagai institusi. “Kegiatan seperti ini menjadi ajang bagi sivitas akademika untuk menyampaikan ide dan hasil penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Tema kali ini sangat relevan, karena keluarga merupakan pondasi bangsa. Jika keluarga sehat, bahagia, dan cerdas, maka akan lahir masyarakat yang kuat,” ujarnya.
Masrukhi juga menambahkan, paradigma kesehatan keluarga merupakan salah satu kunci utama menuju Indonesia Emas 2045. Menurutnya, kesejahteraan nasional tidak hanya ditentukan oleh kemajuan ekonomi, tetapi juga oleh ketahanan keluarga serta kesehatan masyarakat.
Sementara itu, Kepala LPPM Unimus, Purnomo, menjelaskan bahwa sejak awal pelaksanaannya, webinar nasional ini menjadi agenda tahunan yang selalu dinanti oleh civitas akademika. Selain menjadi ajang penyebaran hasil penelitian, forum ini juga memperluas jejaring riset antarperguruan tinggi di Indonesia. “Kami ingin menghadirkan ruang akademik yang inklusif, di mana peneliti dari berbagai daerah dan bidang ilmu dapat berkontribusi. Tahun ini, forum dibagi menjadi tujuh bidang utama: Teknik, Ekonomi, Kesehatan, MIPA, Pendidikan, Sosial Budaya Daerah, dan bidang lainnya,” paparnya.
Baca juga, Aplikasi Al-Qur’an Muhammadiyah (Qur’anMu)
Webinar nasional tersebut menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Bestral, seorang akademisi dan peneliti di bidang kesehatan masyarakat, serta Aisyah Lahdji, pakar manajemen kesehatan keluarga dan kebijakan publik. Keduanya memaparkan pentingnya paradigma sehat keluarga sebagai fondasi pembangunan sumber daya manusia yang unggul.
Forum ilmiah ini diikuti 120 presenter dari 20 institusi pendidikan tinggi yang tersebar di 14 kota dan 7 provinsi di Indonesia. Peserta berasal dari berbagai universitas ternama, seperti Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Padjadjaran, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), hingga perguruan tinggi di luar Pulau Jawa seperti Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Tanjungpura, dan Universitas Negeri Padang.
Dalam sesi diskusi, para peserta mempresentasikan hasil penelitian yang mencakup isu penguatan keluarga, kesehatan masyarakat, teknologi terapan, dan inovasi sosial. Diskusi berlangsung dinamis dengan beragam rekomendasi strategis yang diharapkan dapat memberi kontribusi nyata terhadap kebijakan pembangunan nasional.
Selain menjadi ajang berbagi ilmu, kegiatan ini juga memperkuat sinergi antarpeneliti dan dosen di berbagai wilayah. “Kami berharap forum ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi berlanjut melalui kolaborasi penelitian lintas institusi. Semangat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan harus terus dijaga agar Indonesia benar-benar siap menyongsong era emas 2045,” ungkap Purnomo.
Kontributor : Novita
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
