Media PWM Jateng Beberkan Strategi Kelola Infrastruktur Digital di Forum PWM DIY
PWMJATENG.COM, Semarang – Media Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah berbagi pengalaman dalam pengelolaan infrastruktur digital kepada tim Media PWM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pertemuan berlangsung dalam Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar secara daring melalui Zoom Meeting pada Kamis (18/9).
Acara itu dihadiri sejumlah tokoh penting. Sekretaris PWM DIY, Arif Jamali Muis, turut hadir bersama Wakil Sekretaris PWM DIY, Farid Setiawan. Hadir pula Koordinator Media PWM DIY, Budi Santoso, serta Kepala Bagian Media dan Komunikasi (Medkom) PWM Jawa Tengah, Muhammad Taufiq Ulinuha.
Dalam forum tersebut, Ulinuha memaparkan pengalamannya dalam membangun dan mengelola sistem digital PWM Jawa Tengah. Ia menekankan bahwa transformasi digital bukan hanya sekadar kebutuhan teknis, melainkan strategi jangka panjang untuk menjaga reputasi organisasi Muhammadiyah di ruang publik.
“PWM se-Indonesia membutuhkan integrasi media yang kuat agar reputasi digital Persyarikatan tetap terjaga dengan baik. Hal ini sangat penting, terutama melalui platform digital yang saat ini menjadi wajah utama organisasi di masyarakat,” ujar Ulinuha.
Selain itu, ia juga menyampaikan rencana PWM Jateng yang akan menggelar Pelatihan Manajemen Reputasi Digital Organisasi. Kegiatan tersebut dijadwalkan berlangsung pada Sabtu–Ahad mendatang dan diharapkan mampu meningkatkan kapasitas para pengelola media Muhammadiyah dalam menghadapi dinamika informasi di era digital.
Menurut Ulinuha, reputasi organisasi sangat bergantung pada bagaimana media dikelola secara profesional. Ia menambahkan, tantangan terbesar saat ini adalah derasnya arus informasi yang sering kali tidak terverifikasi. Karena itu, media Muhammadiyah harus mampu hadir dengan konten yang kredibel, cepat, dan terpercaya.
Baca juga, Gambaran Neraka dalam Tafsir Al-Mudatsir: Peringatan Bagi Umat Manusia
Arif Jamali Muis, dalam sambutannya, mengapresiasi kehadiran Media PWM Jateng yang telah bersedia berbagi pengalaman. “Kami berharap sinergi ini bisa memperkuat jaringan media Muhammadiyah, tidak hanya di DIY, tetapi juga secara nasional. Pengalaman dari Jawa Tengah tentu menjadi referensi berharga bagi kami,” tuturnya.
Farid Setiawan menambahkan bahwa kerja sama antarmedia PWM wilayah merupakan langkah penting untuk membangun ekosistem digital yang sehat. Ia menilai, pengalaman Jawa Tengah dalam membangun infrastruktur digital dapat menjadi model yang bisa diterapkan di DIY.
Sementara itu, Budi Santoso menyoroti pentingnya penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) media. Ia mengatakan, teknologi digital hanya akan efektif bila dikelola oleh orang-orang yang memahami strategi komunikasi organisasi. “Media PWM bukan hanya soal teknis mengunggah berita, tetapi juga menyangkut bagaimana kita membangun narasi yang benar tentang Muhammadiyah,” katanya.
Rapat koordinasi daring itu berjalan dinamis. Para peserta aktif berdiskusi mengenai tantangan media digital, mulai dari konsistensi konten, keterbatasan SDM, hingga kebutuhan integrasi data. Beberapa peserta juga menanyakan teknis manajemen server, keamanan data, dan strategi menjaga kredibilitas berita.
Ulinuha menegaskan bahwa penguatan infrastruktur digital PWM harus disertai dengan peningkatan kapasitas SDM di bidang komunikasi dan teknologi. Menurutnya, sinergi antara teknologi dan manusia akan menjadi kunci keberhasilan media Persyarikatan.
“Teknologi hanyalah alat. Tanpa manusia yang paham strategi, maka infrastruktur digital tidak akan banyak berarti. Karena itu, pelatihan-pelatihan seperti yang akan kami gelar menjadi sangat penting,” jelasnya.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
