Banyumas Darurat Narkoba! Muhammadiyah Bentuk Satgas Anti Narkoba Bersinergi dengan BNN
PWMJATENG.COM, Banyumas – Kasus penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Banyumas kian memprihatinkan. Daerah ini tercatat menempati posisi ketiga tertinggi di Jawa Tengah dalam hal peredaran dan penyalahgunaan narkotika. Kondisi itu mendorong Muhammadiyah Banyumas mengambil langkah nyata dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti Narkoba yang bersinergi bersama Badan Narkotika Nasional (BNN).
Langkah tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas dan BNN Kabupaten Banyumas, Selasa (9/9). Acara yang digelar di Aula Abu Dardiri PDM Banyumas itu sekaligus menjadi momentum pengukuhan Satgas Anti Narkoba Muhammadiyah Banyumas.
Kepala BNN Banyumas, Iwan Irmawan, membeberkan data yang mengejutkan. Sepanjang tahun 2024, pihaknya mencatat 164 kasus penyalahgunaan narkotika di wilayah Banyumas.
“Banyumas menempati peringkat ketiga kasus penyalahgunaan narkoba tertinggi di Jawa Tengah. Angka ini menjadi peringatan serius bagi kita semua agar semakin memperketat pengawasan,” tegas Iwan.
Ia menilai kerja sama dengan Muhammadiyah merupakan langkah strategis karena organisasi ini memiliki basis jamaah yang kuat hingga tingkat akar rumput. Dengan adanya satgas, upaya pencegahan bisa menjangkau masyarakat lebih luas.
Ketua PDM Banyumas, M. Djohar, menegaskan bahwa keterlibatan Muhammadiyah dalam pemberantasan narkoba bukan sekadar program sosial. Baginya, ini adalah bagian dari dakwah amar makruf nahi mungkar.
“Ini tugas berat, tetapi jika diniatkan sebagai ibadah, insyaallah Allah akan memberikan jalan. Muhammadiyah tidak bisa tinggal diam melihat ancaman narkoba di tengah masyarakat,” ujarnya.
Baca juga, Perjuangan Nabi Muhammad Saw. dalam Menyebarkan Islam
Djohar menekankan bahwa satgas akan bergerak secara sinergis dengan BNN maupun pemerintah daerah. Pendekatan yang dilakukan tidak hanya represif, tetapi juga melalui dakwah, penyuluhan, dan pemberdayaan masyarakat.
Dalam acara tersebut, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Banyumas, Zakiyah, menambahkan pentingnya peran keluarga, khususnya kaum perempuan, dalam pencegahan narkoba. Menurutnya, keluarga adalah benteng pertama untuk membentengi generasi muda dari pengaruh narkotika.
“Perempuan, khususnya para ibu, memiliki peran vital dalam mengawasi, mendidik, dan memberikan keteladanan kepada anak-anak. Karena itu, gerakan ini harus dimulai dari rumah,” ungkap Zakiyah.
Satgas Anti Narkoba Muhammadiyah Banyumas melibatkan unsur Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Aisyiyah serta Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Banyumas. Sinergi ini diharapkan mampu memperluas jangkauan program pencegahan.
Langkah Muhammadiyah membentuk satgas mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Banyumas. Wahyono, perwakilan dari Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Banyumas, menilai langkah ini sebagai kontribusi nyata organisasi masyarakat dalam memerangi narkoba.
“Kami menyambut baik dan mengapresiasi langkah konkret Muhammadiyah. Sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan organisasi masyarakat seperti Muhammadiyah sangat penting agar persoalan narkoba dapat ditangani lebih efektif,” ujar Wahyono.
Ia menekankan, pemerintah daerah siap berkolaborasi dengan Muhammadiyah maupun BNN untuk mengoptimalkan program pencegahan dan rehabilitasi.
Rangkaian acara peluncuran Satgas Anti Narkoba Muhammadiyah Banyumas dimulai dengan penandatanganan nota kesepahaman, kemudian dilanjutkan dengan deklarasi satgas. Kehadiran satgas diharapkan menjadi penguat gerakan masyarakat melawan narkoba melalui pendekatan dakwah, edukasi, dan pemberdayaan komunitas.
Kontributor : Romi
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
