PWMJATENG.COM, Semarang – Institut Teknologi Statistika dan Bisnis Muhammadiyah Semarang (ITESA) semakin menunjukkan kiprahnya di kancah global. Kampus yang baru berkembang ini turut serta dalam ajang bergengsi International Office Forum (IOF) 2025 yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, pada 18–20 Agustus 2025.
Kehadiran ITESA dalam forum tersebut bukan sekadar partisipasi biasa. Dalam kesempatan itu, ITESA menjalin kerja sama internasional dengan menandatangani Letter of Intent (LoI) bersama sejumlah perguruan tinggi luar negeri. Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) ITESA, Aulad Muwaffaq, yang mewakili kampus.
International Office Forum (IOF) dikenal sebagai pertemuan strategis bagi para Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) perguruan tinggi. Forum ini digagas oleh Asosiasi Kantor Urusan Internasional Perguruan Tinggi Muhammadiyah & Aisyiyah Indonesia (ASKUI PTMA).
Tujuan forum ini tidak hanya sekadar memperluas jejaring, tetapi juga meningkatkan keterampilan manajerial dan kepemimpinan para pengelola KUI. Selain itu, acara ini menjadi wadah untuk mengeksplorasi strategi globalisasi pendidikan tinggi, menjalin kolaborasi lintas batas, hingga memperkuat peran perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah di dunia internasional.
“Forum ini membuka ruang untuk berbagi pengalaman, merancang strategi, sekaligus memperluas kerja sama global,” ujar salah satu penyelenggara dalam sesi pembukaan.
Baca juga, Fungsi Rasionalitas dalam Memahami Syariat Islam
Para peserta forum juga mendapatkan kesempatan menjalin kolaborasi penelitian, mengikuti diskusi pengembangan internasionalisasi kampus, hingga menikmati kekayaan budaya Cirebon yang menjadi tuan rumah.
Partisipasi ITESA dalam IOF 2025 menjadi momentum penting bagi kampus tersebut. Melalui forum ini, ITESA menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan tiga perguruan tinggi luar negeri. Mereka adalah Kolej Komuniti Segamat Malaysia, Southeast Bangkok University Thailand, dan Sahavith Business Administration Technological College Thailand.
Menurut Aulad Muwaffaq, penandatanganan LoI tersebut membuka pintu bagi kerja sama jangka panjang. “Kami ingin memastikan bahwa ITESA tidak hanya dikenal di tingkat nasional, tetapi juga memiliki posisi strategis dalam jejaring global. LoI ini menjadi fondasi awal untuk pertukaran mahasiswa, riset bersama, hingga peluang hibah internasional,” ujarnya.
Langkah tersebut, lanjut Aulad, sejalan dengan visi ITESA untuk menjadi kampus yang unggul, berdaya saing, serta mampu menjawab tantangan pendidikan di era global.
Penandatanganan kerja sama ini dinilai sebagai langkah krusial dalam upaya memperkuat tata kelola KUI. ITESA menilai bahwa internasionalisasi kampus tidak bisa dilepaskan dari kolaborasi lintas negara. Dengan demikian, perguruan tinggi mampu menghadirkan pengalaman akademik yang lebih luas bagi mahasiswa dan dosen.
Kontributor : Hapsari
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
