PWMJATENG.COM, Surakarta – SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta merayakan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan cara yang unik dan penuh kreativitas. Pada Selasa (19/8/2025), ratusan siswa dari kelas 7, 8, dan 9 mengikuti event CATUR atau Celebrating Seventeen August with PR IPM PK yang dikemas meriah oleh Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sekolah.
Kepala Urusan Kesiswaan, Heru Hadiyono, menuturkan bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar ajang hiburan, melainkan juga sarana edukasi. Menurutnya, permainan tradisional yang dihadirkan mampu menanamkan nilai perjuangan sekaligus mengenalkan budaya bangsa.
“Dengan lomba yang menyenangkan, siswa diharapkan memiliki jiwa nasionalisme dan semangat belajar untuk menyongsong masa depan. Mereka adalah calon tokoh yang akan membangun Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua IPM SMP Muhammadiyah PK, Dhanurendra Mukti Widodo, menyampaikan bahwa CATUR digelar untuk menyemarakkan semangat kemerdekaan sekaligus mempererat kebersamaan antar siswa.
Baca juga, Hidup sebagai Ujian: Menemukan Keseimbangan dalam Ibadah dan Kehidupan
“Event ini diikuti seluruh siswa dari kelas 7, 8, dan 9. Ada empat jenis lomba, yaitu fun balon, baskom air, tarik tambang, dan badminton khusus untuk guru. Harapannya kegiatan ini mampu membangkitkan jiwa nasionalisme sekaligus menumbuhkan solidaritas,” ungkapnya.
Lomba fun balon menjadi salah satu yang paling seru. Enam siswa dalam satu kelompok berusaha melindungi balon peserta di posisi paling belakang sambil berstrategi menyerang tim lawan. Keseruan tidak berhenti di situ. Dalam lomba baskom air, lima siswa dalam satu tim harus menahan baskom berisi air dengan kaki mereka. Tantangannya, tim tercepat yang berhasil melepas kaos kaki tanpa menumpahkan air keluar sebagai pemenang.
Adrenalin siswa semakin terpacu saat lomba tarik tambang berlangsung. Kekuatan dan strategi kelompok menjadi kunci utama untuk meraih kemenangan. Suasana makin meriah ketika para guru ikut ambil bagian dalam pertandingan badminton. Aksi mereka yang penuh tawa dan sportivitas membuat para siswa semakin antusias memberikan dukungan.
Dua siswi kelas 7, Aina Raisyawa dan Tisya Ulia Izzatunisa, mengaku senang bisa mengikuti perlombaan tersebut.
“Seru banget! Kita jadi belajar kerja sama, kekompakan, sekaligus olahraga. Hikmahnya, kita bisa merasakan bahwa dulu pahlawan bisa merdeka karena persatuan dan kekompakan melawan penjajah,” ujar keduanya.
Kontributor : Aryanto
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
