PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melalui Program Studi (Prodi) Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IQT) Fakultas Agama Islam (FAI) bersama Faculty of Quranic and Sunnah (FPQS) Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) memantapkan langkah kerja sama internasional dengan tiga agenda strategis sepanjang 2025.
Agenda tersebut meliputi skema Credit Transfer bagi mahasiswa, Collaborative Teaching antar dosen, dan persiapan pelaksanaan Seminar Wahyu Asas Tamadun X yang dijadwalkan berlangsung pada November 2025.
Kaprodi IQT UMS, Kharis Nugroho, menegaskan bahwa program Credit Transfer akan membuka peluang mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan lintas kampus dengan pengakuan mata kuliah di kedua universitas. “Implementasi Credit Transfer akan memberi kesempatan mahasiswa memperoleh pengalaman belajar lintas negara dengan tetap diakui secara akademik,” ujarnya, Jumat (15/8).
Ia menjelaskan, Collaborative Teaching memungkinkan dosen dari kedua kampus mengajar bersama, berbagi metode pengajaran, serta mengembangkan materi kuliah yang relevan dengan perkembangan studi al-Qur’an. Sementara Seminar Wahyu Asas Tamadun X akan menjadi ajang pertemuan ilmiah internasional yang mempertemukan akademisi, peneliti, dan praktisi bidang studi al-Qur’an.
Menurut Kharis, tiga agenda ini merupakan kelanjutan dari kerja sama yang telah berjalan, seperti Student Mobility, Visiting Lecturer, serta kolaborasi pengabdian masyarakat internasional. Langkah ini diambil untuk memastikan kemitraan tidak berhenti pada kesepakatan tertulis, tetapi terealisasi dalam program yang berdampak nyata.
“Kolaborasi internasional ini sangat penting di tengah dinamika global studi al-Qur’an dan keislaman,” tegasnya. Ia optimistis program tersebut akan memperkuat posisi Prodi IQT di peta akademik internasional, memperluas jejaring akademik, meningkatkan daya saing lulusan, memperkaya penelitian, dan memberikan pengalaman belajar lintas budaya.
Baca juga, Perbedaan Pandangan Bacaan Rakaat Ketiga dan Keempat Salat, Berikut Penjelasan Tarjih Muhammadiyah!
Kharis memastikan seluruh kegiatan akan mengikuti regulasi akademik di masing-masing kampus demi keberlanjutan kerja sama.
Dari pihak FPQS USIM, Nurul Wahidah Fauzi yang membidangi urusan antarbangsa menilai kemitraan ini sebagai wujud nyata komitmen memperluas jaringan pendidikan tinggi di bidang studi al-Qur’an.
“Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya memberi manfaat bagi sivitas akademika, tetapi juga memperkuat nilai-nilai Islam di tingkat global,” katanya.
Ia menambahkan, mahasiswa dan dosen akan mendapatkan perspektif internasional yang lebih luas, kesempatan terlibat dalam forum ilmiah internasional, serta pengalaman berinteraksi dengan budaya akademik yang berbeda. “Hal ini menjadi modal penting untuk mengembangkan kompetensi yang relevan dengan tantangan zaman,” pungkasnya.
Kesepakatan implementasi tiga program strategis ini diumumkan dalam pertemuan daring antara IQT UMS dan FPQS USIM pada Kamis (14/8). Pertemuan tersebut menjadi tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani sebelumnya.
Pertemuan digelar melalui platform Zoom dan dihadiri sejumlah pejabat kedua universitas. Dari FAI UMS, hadir Wakil Dekan I Alfiyatul Azizah dan Wakil Dekan III Fauzul Hanif Noor Athief. Dari Prodi IQT, turut hadir Kaprodi Kharis Nugroho dan Asrizal Mustofa dari Unit Penjaminan Mutu IQT.
Sementara dari FPQS USIM, hadir Nurul Wahidah Fauzi dan Muhamad Zulkifli Nor Azib, dosen Prodi Quranic Studies with Multimedia.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
