PWMJATENG.COM, Surakarta – Tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) LENTERA ZYLAND berhasil mengembangkan inovasi pembelajaran “Menara Focus” untuk membantu siswa slow learner menguasai kemampuan berhitung secara menyenangkan dan interaktif.
Program ini diketuai oleh Vio Arvendha dari Prodi Pendidikan Teknik Informatika. Anggota tim terdiri atas Rahadatul Aisy Tsamarah Ilyas, Suryani Elmaghfiroh, dan Dhandy Hananthiyo Ardhy Putra dari Teknik Informatika, serta Ryani Dewi Nuraini dari Psikologi. Mereka mendapatkan bimbingan langsung dari dosen pendamping, Siti Azizah Susilawati.
Vio menjelaskan bahwa program ini dilaksanakan di SD Negeri Wiropaten sebagai mitra sasaran, dengan fokus pada peningkatan kemampuan numerasi. “Menara Focus adalah sub-kegiatan yang dirancang untuk melatih konsentrasi dan pemahaman angka. Siswa diajak menyusun cup bergambar angka menjadi menara sambil menghitung. Pendekatan ini membuat mereka belajar berhitung melalui aktivitas fisik yang menarik,” ungkap Vio, Senin (11/8).
Ia menambahkan, metode ini bukan sekadar proyek sesaat. Tim berharap pembelajaran ini dapat diadopsi secara lebih luas. “Kami ingin program yang dilaksanakan pada Jumat, 8 Agustus 2025 ini menjadi model percontohan pembelajaran inklusif. Ke depan, kami akan mengembangkan modul kreatif lainnya dan melatih guru agar bisa menerapkannya secara mandiri,” ujarnya.
Baca juga, Islam Memandang Keinginan Bunuh Diri karena Takut Memperbanyak Dosa
Respon siswa terhadap program ini sangat positif. Mereka tampak antusias ketika belajar menggunakan flash card berbasis Augmented Reality (AR). Media ini memungkinkan siswa memahami konsep angka dengan cara yang seru. “Siswa sangat berantusias dalam belajar berhitung menggunakan AR dan menyusun angka. Metode ini mengubah belajar yang monoton menjadi petualangan interaktif,” kata Suryani.
Kepala SD Negeri Wiropaten, Sugiyono, mengapresiasi inisiatif mahasiswa UMS tersebut. “Kami berterima kasih kepada tim LENTERA ZYLAND. Inovasi Menara Focus dan penggunaan AR memberikan angin segar bagi pembelajaran di sekolah kami,” ujarnya.
Sugiyono menilai, memotivasi siswa slow learner untuk belajar berhitung adalah tantangan tersendiri. Namun, menurutnya, program ini mampu memicu semangat belajar. “Melalui program ini, kami melihat langsung antusiasme siswa meningkat. Belajar menjadi kegiatan yang mereka tunggu-tunggu,” tegasnya.
Selain memberikan solusi pembelajaran menyenangkan, inisiatif ini juga memperkuat kerja sama antara mahasiswa, sekolah, dan guru dalam menciptakan lingkungan belajar inklusif. Menara Focus menggabungkan pembelajaran kontekstual dengan aktivitas fisik dan teknologi AR, membuat materi lebih mudah dipahami, menyenangkan, serta memotivasi siswa.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
