PWMJATENG.COM, Surakarta – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional. Tim debat UMS berhasil meraih juara 2 dalam Lomba Debat Mahasiswa Nasional Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Tim ini terdiri dari Afrah Khoeronnisa dari Program Studi Bisnis Digital dan Sintia Nafisa Munawaroh dari Program Studi Ilmu Komunikasi kelas internasional, dengan pendamping lomba Qanita Masykuroh.
Kompetisi yang menggunakan format British Parliamentary tersebut diikuti oleh 26 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Babak penyisihan dan semifinal dilakukan secara daring, sedangkan babak final berlangsung secara luring di kampus Universitas Muhammadiyah Mataram.
“Kami tidak menyangka bisa masuk final, apalagi akhirnya bisa tampil langsung di Lombok dan meraih kemenangan. Ini pengalaman yang sangat berkesan dan tidak terlupakan,” ujar Sintia, Kamis (7/8).
Perjalanan tim UMS menuju podium juara tidak mudah. Mereka harus melewati babak pre-eliminasi dan semifinal secara daring melalui Zoom, sebelum akhirnya lolos ke empat besar untuk bertanding secara langsung di babak final.
Tantangan semakin besar karena format debat dilakukan secara impromptu, tanpa mosi yang diberikan sebelumnya. Hal ini menuntut peserta berpikir cepat, kritis, dan mampu menyusun argumen dalam waktu singkat.
Sintia menuturkan bahwa kesuksesan mereka tak lepas dari latihan rutin bersama UKM Muhammadiyah English Debate Society (MEDS). Meski fokusnya pada debat berbahasa Inggris, MEDS juga berperan besar dalam peningkatan kapasitas berpikir dan argumentasi mereka.
“Kami mengikuti pelatihan intensif bersama coach dari UKM MEDS, dan juga melakukan latihan mandiri. Latihan ini sangat membantu kami dalam menyampaikan argumen secara efektif, terutama di platform daring seperti Zoom,” jelasnya.
Baca juga, Etika Bercanda dalam Islam: Ora Waton Guyon
Afrah menambahkan, dukungan kampus sangat berarti, terutama saat mereka dinyatakan lolos ke final dan harus segera berangkat ke Lombok.
“Jadwal dari semifinal ke final sangat mepet. Kami sempat khawatir soal dana dan keberangkatan. Tapi alhamdulillah, UMS melalui Pak Yatmin dan Pak Kholid memberikan support penuh, jadi kami bisa tampil langsung ke sana,” ujarnya.
Tidak hanya membawa pulang prestasi, Afrah dan Sintia berharap pencapaian ini bisa mendorong mahasiswa UMS lainnya untuk lebih aktif mengikuti lomba debat tingkat nasional maupun internasional.
“Semoga makin banyak teman-teman yang tertarik ikut lomba debat. Ini bukan cuma adu argumen, tapi juga melatih pola pikir, kerja sama tim, dan keberanian menyampaikan ide,” kata Sintia.
Ia juga berharap prestasi ini menjadi pijakan awal bagi UMS untuk menembus kompetisi yang lebih tinggi seperti Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) atau National University Debating Championship (NUDC).
Direktur Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Talenta Inovasi (DKPTI) UMS, Ahmad Kholid Alghofari, turut memberikan apresiasi tinggi atas capaian mahasiswa tersebut.
“Prestasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa UMS memiliki kemampuan intelektual, komunikasi, dan penguasaan bahasa yang sangat baik. Ini bukan hanya membanggakan UMS secara nasional, tapi juga memberi motivasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkembang,” tegasnya.
Ia berharap prestasi ini dapat menjadi momentum untuk terus meningkatkan kualitas mahasiswa UMS di berbagai bidang. Menurutnya, keberhasilan di ajang debat nasional ini membuktikan bahwa mahasiswa UMS tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga aktif dan kompetitif dalam pengembangan diri.
“Prestasi ini harus menjadi pendorong bagi mahasiswa untuk terus meningkatkan kemampuan, baik dalam debat maupun bidang lainnya. Kami juga berharap capaian ini membuka lebih banyak peluang bagi mahasiswa UMS berkompetisi di ajang nasional dan internasional,” pungkasnya.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
