Gagal Pensiun! Novi Saptina Kembali Menulis, Bukunya Kini Diterbitkan UNS Press
PWMJATENG.COM, Surakarta – Semangat menulis tampaknya tidak pernah padam dalam diri Novi Saptina. Setelah sukses menulis buku “Solo Kota Budaya” bersama para penulis se-Surakarta yang difasilitasi oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispersip) Kota Surakarta, kini mantan guru SD Muhammadiyah 1 Surakarta itu kembali menelurkan karya baru.
Bukunya yang berjudul Pembangunan Inklusif Disabilitas Menuju Indonesia Emas 2045 resmi diterbitkan oleh UNS Press. Buku setebal 750 halaman tersebut ditulis bersama sejumlah dosen dari berbagai universitas. Menurut Novi, keterlibatannya dalam penulisan buku ini merupakan bentuk syukur atas karunia ide yang terus mengalir.
“Alhamdulillah, Allah masih menganugerahkan kepada saya ide-ide cemerlang yang bisa saya sumbangkan dalam penulisan buku ini,” ungkap Novi.
Cerita keterlibatannya dalam proyek penulisan ini bermula dari undangan yang diterima oleh putranya, seorang dosen di salah satu perguruan tinggi di Solo. Saat mengetahui sang anak mendapat undangan menulis, Novi pun tertarik untuk ikut serta.
Baca juga, Zakat Kontemporer dalam Perspektif Muhammadiyah: Menafsir Ulang Delapan Asnaf dalam Konteks Kehidupan Modern
Dengan penuh semangat, ia menghubungi ketua penyelenggara dan menyampaikan keinginannya. Respons ketua penyelenggara pun cukup terbuka. “Boleh saja, sepanjang tulisan Ibu memenuhi kriteria ilmiah,” tegasnya.
Didorong oleh tekad yang kuat, Novi mulai menulis. Ia mengangkat pengalamannya selama menjadi guru di SD Muhammadiyah 1 dalam format yang lebih ilmiah. Tulisan itu kemudian diterima oleh tim penyelenggara dan dimuat dalam buku yang diterbitkan oleh UNS Press.
“Ya, alhamdulillah, kisah pengalaman saya selama mengajar dengan tampilan ilmiah bisa diterima oleh tim editor,” tutur Novi dengan penuh syukur.
Kini, aktivitas menulis menjadi bagian penting dalam keseharian Novi pasca-pensiun. Ia tetap konsisten menulis dan terus menyumbangkan pemikiran melalui tulisan. Baginya, kegiatan ini bukan sekadar pengisi waktu, melainkan juga bentuk kontribusi nyata dalam dunia pendidikan dan literasi.
Lebih dari itu, Novi memaknai aktivitas menulisnya sebagai ladang amal. Ia berharap semua karyanya dapat menjadi amal jariyah yang mengalirkan pahala meskipun dirinya telah tiada.
“Saya selalu berdoa kepada Allah agar semua yang saya lakukan ini menjadi amal jariyah dan mendapatkan rida-Nya. Aamiin ya Rabbal ‘alamin,” ucapnya penuh harap.
Kontributor : Novi
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
