Perempuan Berkemajuan, Kota Berkeadilan! Ini Hasil Musypimda I ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta 2025
PWMJATENG.COM, Yogyakarta – Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Yogyakarta sukses menggelar Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) I untuk periode 2022–2027. Acara ini berlangsung selama dua hari, Sabtu hingga Ahad, 2–3 Agustus 2025, di Grha As-Sakinah SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (Muhi). Mengusung tema “Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Mewujudkan Kota Yogyakarta Berkeadilan,” kegiatan ini menyatukan seluruh elemen pimpinan ‘Aisyiyah se-Kota Yogyakarta.
Musypimda dihadiri oleh Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) DIY, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), serta seluruh jajaran PDA dan Majelis Lembaganya. Hadir pula Pimpinan Cabang dan Ranting ‘Aisyiyah, PDNA, IGABA, dan KBIHU ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta. Momentum ini menjadi ajang konsolidasi dan peneguhan komitmen gerakan dakwah perempuan di wilayah perkotaan.
Dalam sambutannya, Kepala SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Hery Nugroho, mengungkapkan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan kepada Muhi sebagai tuan rumah. “Ini kesempatan langka bagi semua warga sekolah. Mereka bisa merasakan langsung semangat perjuangan ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah,” ujarnya. Hery menegaskan bahwa Muhi, dengan tagline “Sekolah Kader Pemimpin Bangsa”, terus menunjukkan peningkatan prestasi berkat dukungan masyarakat luas. Ia berharap, sekolah ini mampu mencetak kader pemimpin tidak hanya di lingkup internal Persyarikatan, tetapi juga pada skala nasional dan global.
Ketua PDA Kota Yogyakarta, Rowiyah, juga menyampaikan apresiasi kepada Muhi atas dukungannya terhadap kegiatan-kegiatan Persyarikatan. Ia menjelaskan bahwa Musypimda merupakan forum strategis setelah Musyawarah Daerah (Musyda). “Ini momen untuk mengevaluasi, menyusun strategi organisasi, kepemimpinan, dan perkaderan,” tegas Rowiyah. Menurutnya, pertemuan antara daerah, cabang, dan ranting akan memperkuat semangat dakwah dan memperluas manfaat gerakan perempuan berkemajuan demi terwujudnya keadilan di Kota Yogyakarta.
Baca juga, Pandangan Muhammadiyah terhadap Qunut Subuh dan Sujud Sahwi: Edukasi Fikih dalam Praktik Salat Jamaah Lintas Mazhab
PDM Kota Yogyakarta turut memberikan arahan yang disampaikan oleh Ananta Heri Pramono. Ia hadir bersama dua pimpinan lainnya, Abdus Samik Sandi dan Aris Saptono, sebagai bentuk dukungan penuh terhadap Musypimda ini. “Kami berharap Musypimda ini menghasilkan tiga hal utama: pemetaan potensi kepemimpinan, arah pengembangan organisasi dari daerah hingga ranting, serta strategi penguatan amal usaha berbasis komunitas,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PWA DIY, Widiastuti, menyampaikan apresiasi atas kinerja PDA Kota Yogyakarta yang telah melaksanakan proses organisatoris secara konsisten. “Musypimda ini bagian dari upaya memastikan dakwah tidak berhenti. Seluruh majelis dan lembaga memiliki peran strategis sesuai dengan maqashid syariah,” ujar Widiastuti yang akrab disapa Bu Wied. Ia menjabarkan lima pokok maqashid syariah dalam konteks ‘Aisyiyah: menjaga agama (hifzuddin) melalui Majelis Tabligh dan Ketarjihan, menjaga harta (hifzul mal) oleh MEK, menjaga akal (hifzul aql) lewat penolakan miras di kota wisata, menjaga keturunan (hifzun nasl) melalui pembinaan kader dan PAUD, serta menjaga lingkungan (hifzul biah) lewat LLHPB.
Setelah membuka secara resmi Musypimda I, Widiastuti berharap forum ini melahirkan keputusan yang produktif dan berdampak luas, terutama dalam membangun PCA dan PRA yang unggul.
Untuk memperkuat kapasitas peserta, Musypimda juga menggelar stadium general bertema “Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan serta Anak untuk Mewujudkan Kota Yogyakarta Berkeadilan.” Dua narasumber perempuan dihadirkan: Retnaningtyas, Kepala DP3AP2KB Kota Yogyakarta, dan Ane Permatasari dari Majelis Hukum dan HAM PWA DIY. Keduanya berbagi perspektif dan strategi pemberdayaan yang relevan dengan konteks lokal.
Kontributor : S. Intani
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
