PWMJATENG.COM, Surakarta – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali mencetak prestasi membanggakan di tingkat nasional. Tim Program Kreativitas Mahasiswa – Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) UMS sukses meraih pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) tahun 2025. Mereka mengangkat isu kesejahteraan anak dengan HIV/AIDS melalui program bertajuk “Gateway: Penguatan Psikososiospiritual Berbasis Metode Holistik dan Psikologi Positif untuk Meningkatkan Kesejahteraan Anak dengan HIV/AIDS di Yayasan Lentera Surakarta.”
Ketua tim, Princes Orinta Oktavia, mengungkapkan bahwa ide program ini muncul karena keprihatinan atas stigma dan diskriminasi sosial yang masih melekat kuat pada anak-anak dengan HIV/AIDS (ADHA).
“Kurangnya dukungan emosional dan beban psikologis yang mereka tanggung sering kali menghambat proses tumbuh kembang mereka. Kami merasa harus turun langsung melalui PKM-PM untuk memberikan pendampingan sekaligus edukasi,” kata Princes saat diwawancarai, Rabu (30/7).
Program ini dirancang sejak Desember 2024. Selama enam bulan, tim bekerja intensif menyusun proposal, mulai dari identifikasi masalah, studi literatur, hingga penyusunan konsep program.
“Kami berbagi tugas secara seimbang dan saling melengkapi. Setiap anggota tim memiliki peran penting dalam memastikan program berjalan maksimal,” tambah Princes.
Salah satu anggota tim, Muti’ah Diniyati, menjelaskan bahwa metode yang digunakan berbasis pendekatan holistik dan psikologi positif.
“Program ini tidak hanya fokus pada aspek medis, tapi juga psikologis, sosial, dan spiritual. Dengan pendekatan ini, kami ingin membantu anak-anak lebih percaya diri, mampu mengelola emosi, dan memiliki harapan hidup,” ujarnya.
Baca juga, Mengungkap Negeri Rum: Sejarah, Letak, dan Relevansi dalam Al-Qur’an
Tim PKM-PM ini terdiri dari lima mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat UMS: Princes Orinta Oktavia, Inesya Galuh Gamila Putri, Talitha Aufia Muthi, Muti’ah Diniyati, dan Onik Kurnidayanti. Mereka dibimbing oleh dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UMS, Endang Setyaningsih, yang dikenal aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat.
Mereka memilih Yayasan Lentera Surakarta sebagai mitra utama program karena lembaga tersebut menjadi satu-satunya yayasan di Surakarta yang fokus mendampingi anak-anak dengan HIV/AIDS.
“Selain itu, saya juga aktif di GeMPHA (Gerakan Mahasiswa Peduli HIV/AIDS) UMS, jadi komunikasi dengan yayasan sudah terbangun sejak lama,” jelas Muti’ah.
Ia menambahkan bahwa keterlibatan dosen pembimbing sangat membantu. “Bu Endang selalu memberikan masukan yang tajam dan mendampingi kami dalam menyusun strategi program agar tepat sasaran.”
Kegiatan akan dilaksanakan secara langsung di Yayasan Lentera setiap akhir pekan. Selain itu, tim juga akan menjalankan kampanye digital dan promosi kesadaran masyarakat melalui media sosial. Program ini bersinergi dengan Dinas Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Surakarta.
Muti’ah menekankan pentingnya pendekatan psikososiospiritual yang dirancang untuk membangun ketahanan mental anak-anak.
“Kami ingin mereka tumbuh sebagai individu yang merasa diterima, mampu melihat masa depan dengan optimis, dan tidak merasa dikucilkan,” ujarnya.
Evaluasi program akan dilakukan melalui metode pre-test dan post-test untuk mengukur perubahan perilaku serta kondisi emosional anak-anak. Tim juga merancang pelatihan Training of Trainers (ToT) bagi pengurus yayasan agar program bisa terus dilanjutkan meski PKM-PM telah selesai.
Sebagai bentuk keberlanjutan, tim akan menyusun buku panduan kegiatan dan mengelola akun media sosial sebagai sarana edukasi publik mengenai HIV/AIDS.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
