Tangis Haru dan Tawa Ceria! Lazismu Jepara dan PDA Bahagiakan 125 Anak Yatim di Bulan Muharram
PWMJATENG.COM, Jepara – Suasana haru dan ceria membaur di Gedung PPNI Jepara pada Sabtu pagi, 19 Juli 2025. Sebanyak 125 anak yatim dari berbagai wilayah di Kabupaten Jepara mendapatkan kebahagiaan tak terlupakan dalam acara bertajuk “Bahagiakan Anak Yatim”, yang diselenggarakan oleh Lazismu Jepara bersama Korps Layanan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Jepara.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian program sosial dalam menyambut bulan Muharram 1447 H. Anak-anak yatim yang hadir dibagi menjadi dua sesi, yakni 50 anak pada sesi pertama dan 75 anak pada sesi kedua. Sejak pagi, mereka tampak antusias mengikuti berbagai kegiatan yang dikemas edukatif dan menghibur.
Umi Kulsum, Ketua PDA Jepara, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya sekadar penyaluran santunan. Lebih dari itu, acara ini dirancang untuk menguatkan mental dan emosional anak-anak yatim.
“Kami ingin mereka tahu bahwa mereka tidak sendiri. Ada keluarga besar yang siap mencintai dan mendukung mereka,” tutur Umi dengan penuh kehangatan.
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jepara, Fachurrozi, dan Koordinator Lazismu Jepara, Darsyaf Noor. Ketiganya memberikan dukungan moril serta turut membaur dengan anak-anak dalam suasana akrab.
Baca juga, Wakil Ketua PWM Jateng Rozihan Beberkan Kiat-Kiat Raih Pahala Multilevel Marketing
Salah satu momen yang paling ditunggu adalah sesi dongeng ceria. Den Hasan, pendongeng asal Desa Kecapi, sukses menghibur anak-anak dengan aksi panggung yang interaktif. Ia menggunakan boneka dan wayang sebagai media bercerita, menyelipkan pesan moral yang menginspirasi. Anak-anak pun larut dalam kisah yang disampaikan, tertawa lepas dan tampak sangat menikmati suasana.
“Dongeng bukan sekadar hiburan, tapi juga media pembentukan karakter yang menyenangkan,” ujar Den Hasan seusai tampil.
Kegiatan ini bukan satu-satunya program sosial yang digelar oleh Lazismu Jepara selama bulan Muharram. Sebelumnya, mereka juga telah mengadakan khitan massal untuk 30 anak yatim di Batealit. Program berikutnya yang akan dijalankan adalah Sayangi Lansia, yang menyasar sejumlah titik di wilayah Kabupaten Jepara.
Darsyaf Noor menegaskan bahwa misi Lazismu tidak hanya berhenti pada bantuan materi. Menurutnya, yang lebih penting adalah menghadirkan ruang kebahagiaan dan kehangatan bagi mereka yang hidup dalam keterbatasan.
“Kami ingin kegiatan seperti ini menjadi gerakan sosial yang berkelanjutan. Bukan sekadar sedekah, tetapi juga kasih sayang dan kepedulian yang menyentuh hati,” jelasnya.
Acara ditutup dengan pembagian bingkisan dan sesi foto bersama. Senyum para anak yatim menjadi gambaran nyata bahwa kepedulian bisa menjadi sumber kebahagiaan yang tulus. Momen itu seolah menegaskan bahwa cinta kasih yang diberikan dengan ikhlas mampu menumbuhkan harapan di tengah keterbatasan.
Kontributor : Dina Setyaningsih
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
