PWMJATENG.COM, Sleman – Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah menggelar Apel Akbar Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) pada Ahad, 20 Juli 2025, di Stadion Tridadi, Sleman. Acara besar ini diikuti oleh lebih dari 25.000 kader KOKAM dari seluruh Indonesia. Momen tersebut menjadi panggung penting untuk menunjukkan dedikasi KOKAM dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat.
Apel Akbar ini juga menjadi saksi penandatanganan nota kesepahaman antara PP Muhammadiyah dan Kepolisian Republik Indonesia. Kerja sama ini bertujuan mendukung program Swasembada Pangan Nasional, terutama melalui penanaman jagung di lahan seluas 10.000 hektar.
Sejumlah tokoh nasional hadir dalam apel ini. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Koordinator PMK yang juga Ketua PP Muhammadiyah Muhadjir Effendy, serta tokoh Muhammadiyah lainnya seperti Agus Taufiqurrahman dan Irwan Akib, turut memberikan dukungan penuh terhadap gerakan ini.
Dalam sambutannya, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan kekagumannya terhadap militansi para kader KOKAM. Ia menyebut, “KOKAM selalu hadir dalam momen krisis, baik saat bencana maupun ketika masyarakat membutuhkan pertolongan. Ini adalah bentuk pengabdian luar biasa yang patut diapresiasi.”
Kapolri juga menyoroti tantangan global yang kini tengah dihadapi, khususnya krisis pangan yang turut memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia. Menurutnya, salah satu solusi yang terus didorong Polri adalah program ketahanan pangan nasional.
“Saat ini kami tengah menggencarkan program penanaman 1 juta hektar jagung. Kami menyiapkan bibit unggul, menjamin distribusi pupuk, dan berharap KOKAM bisa menjadi mitra strategis dalam pelaksanaannya,” tegas Kapolri di hadapan ribuan kader yang memadati stadion.
Baca juga, Milad ke-64 IPM: Karya Pelajar untuk Indonesia Raya
Penandatanganan MoU kerja sama antara PP Muhammadiyah dan Polri menjadi bentuk langkah konkret dalam menyukseskan program ketahanan pangan tersebut. Sinergi ini, menurut Kapolri, bukan hanya soal bercocok tanam, melainkan bagian dari upaya nasional menciptakan ketahanan sosial, ekonomi, dan kedaulatan bangsa.
Zulfikar Ahmad Tawalla, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah sekaligus Panglima Tertinggi KOKAM, menyampaikan bahwa Apel Akbar ini merupakan bukti semangat kader yang tidak pernah padam. Ia menegaskan bahwa kader KOKAM adalah pribadi militan yang setia pada nilai-nilai luhur Muhammadiyah dan bangsa.
“KOKAM adalah perisai bangsa. Kami tidak tahu caranya berbuat buruk. Tidak ada jurus dari KOKAM untuk meminta THR ke perusahaan,” ujarnya lantang, disambut tepuk tangan para kader.
Zulfikar juga menjelaskan makna filosofis lambang Bunga Melati dalam atribut KOKAM. Simbol tersebut merepresentasikan tiga bentuk kesetiaan: pada perkataan, perbuatan, dan negara. Ia menyebut pasukan KOKAM sebagai kekuatan yang tumbuh di tanah subur, disiram air yang melimpah—simbol kesetiaan dan pengabdian yang tak tergoyahkan.
Apel Akbar ini menjadi penegasan peran KOKAM yang tidak hanya bertugas menjaga Kamtibmas, tetapi juga aktif dalam pembangunan nasional. Dengan sinergi yang semakin erat bersama Polri dan seluruh elemen masyarakat, KOKAM siap menatap masa depan sebagai garda terdepan ketahanan bangsa.
Momentum ini sekaligus menunjukkan bahwa gerakan kepemudaan berbasis nilai, seperti yang dilakukan KOKAM, mampu menjawab tantangan zaman dengan aksi nyata. Ketika krisis pangan menjadi ancaman global, KOKAM memilih untuk turun ke lapangan—secara harfiah—untuk menanam jagung, menjaga negeri, dan mengabdi kepada masyarakat.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
