PWMJATENG.COM, Karanganyar – Sebanyak 60 pelaku UMKM di Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar, mengikuti pelatihan dan pendampingan sertifikasi halal yang digelar oleh Majelis Ekonomi dan UMKM Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kebakkramat. Kegiatan ini berlangsung di Solusi Training Centre PCM Kebakkramat pada Ahad, 20 Juli 2025, bekerja sama dengan Tim Pusat Studi Halal Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Mengusung tema “Ikhtiar Halal, Usaha Berkah: Sertifikasi Halal sebagai Tanggung Jawab Moral dan Syariah”, acara ini menjadi bukti komitmen PCM Kebakkramat dalam memperkuat ekosistem UMKM yang berdaya saing serta sesuai dengan prinsip syariah.
Ketua PCM Kebakkramat, Paryono, menegaskan pentingnya kegiatan ini. “Acara ini kami gelar untuk menjamin produk yang dihasilkan pelaku UMKM di Kebakkramat halal dan tersertifikasi,” katanya saat memberikan sambutan. Menurutnya, sertifikasi halal bukan hanya urusan administratif, melainkan wujud tanggung jawab moral kepada konsumen dan bagian dari upaya menambah keberkahan usaha.
Para peserta yang hadir berasal dari kalangan warga Muhammadiyah dan anggota Paguyuban UMKM se-Kecamatan Kebakkramat. Mereka tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Diskusi berjalan aktif, menunjukkan bahwa kebutuhan informasi tentang sertifikasi halal memang sangat dinantikan para pelaku usaha kecil.
Baca juga, Bolehkah Membaca Basmalah Saat Wudhu di Kamar Mandi? Ini Pandangan Tarjih Muhammadiyah
Sesi pertama diisi oleh Herry Purnama yang membahas ketentuan halal dalam produk pangan. Ia memaparkan dasar hukum makanan dan minuman halal yang bersumber dari Al-Qur’an, Hadis, serta regulasi Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Pentingnya sertifikasi halal tidak bisa ditawar lagi. Ini bukan hanya masalah keyakinan, tetapi juga kepercayaan konsumen,” tegas Herry.
Ia juga menjelaskan bagaimana membedakan produk halal dari yang tidak, termasuk potensi perubahan status kehalalan suatu produk karena bahan campuran atau proses pengolahan. Peserta dibekali pemahaman praktis agar mampu menerapkan standar halal dalam proses produksi mereka.
Sesi kedua disampaikan oleh Ambarwati Wulandari dari Tim Pusat Studi Halal UMS. Ia menjelaskan prosedur teknis dalam pengajuan sertifikasi halal, baik untuk kategori reguler maupun UMKM. “Kami siap mendampingi bapak-ibu sekalian dalam setiap tahapan pengajuan, agar produk Anda segera mendapatkan sertifikat halal,” ujarnya.
Ambarwati juga menyoroti pentingnya diferensiasi prosedur antara UMKM dan skala besar. Dengan pemahaman yang jelas tentang prosesnya, para pelaku UMKM diharapkan tidak merasa kesulitan lagi untuk memulai pengurusan sertifikasi halal.
Kegiatan ini berhasil membuka wawasan para pelaku usaha, terutama dalam memahami aspek hukum, teknis, dan manfaat strategis dari sertifikasi halal. Beberapa peserta menyatakan kesiapan mereka untuk segera memproses sertifikasi halal setelah mendapatkan penjelasan langsung dari para ahli.
Kontributor : Agus
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
