Rakornas Fokal IMM 2025: Saatnya Alumni IMM Ambil Peran Strategis Menerangi Indonesia!
PWMJATENG.COM, Depok – Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pada 10–12 Juli 2025 di Balai PPSDM Kemendikdasmen, Serua, Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat. Kegiatan ini mengusung tema “Asta Cita: Indonesia Terang”, sebuah simbol harapan baru bagi bangsa dan komitmen kebangsaan alumni IMM untuk turut serta membangun Indonesia yang adil dan makmur.
Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan Pimpinan Wilayah Fokal IMM dari seluruh Indonesia. Rakornas bukan hanya menjadi ajang konsolidasi nasional, tetapi juga momentum memperkuat jejaring alumni yang tersebar di berbagai sektor strategis.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Fokal IMM, Ma’mun Murod Al-Barbasy, dalam sambutannya menegaskan pentingnya memperluas peran kader IMM dalam kerja-kerja kebangsaan. Ia mengatakan bahwa tema “Indonesia Terang” bukan sekadar permainan simbol atau kemiripan dengan slogan lembaga tertentu.
“Ini bukan karena logo PLN lalu kita pakai tema ‘Indonesia Terang’. Muhammadiyah menerangi dengan ilmu, PLN dengan lampu. IMM harus memperkuat peran strategis kebangsaan, apalagi kita punya patron hebat seperti Mu’ti, kader IMM yang kini menjadi Mendikdasmen,” tegas Ma’mun yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Ma’mun juga menyoroti keseriusan Presiden Prabowo Subianto dalam memperbaiki tiga hal utama: pemberantasan korupsi, reformasi pendidikan, dan penguatan gizi masyarakat. Menurutnya, agenda tersebut sangat sejalan dengan semangat gerakan Al-Ma’un yang menjadi ruh dalam dakwah Muhammadiyah.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa IMM adalah “pesawat tempur” yang gesit dan cepat bermanuver dalam dinamika sosial-politik. Sementara Muhammadiyah, katanya, merupakan “pesawat komersial” yang besar, stabil, dan penuh kehati-hatian dalam mengambil langkah.
Baca juga, One Muhammadiyah One Identity: Membumikan Brand Muhammadiyah di Semua Media Sosial
Sementara itu, Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI sekaligus Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, menyampaikan pandangan reflektif dalam forum tersebut. Ia menyebut bahwa Rakornas bukan sekadar reuni atau ajang nostalgia, melainkan momentum untuk membangun spirit kolektif menuju Indonesia yang lebih baik.
“Asta Cita yang diusung Presiden memberi kita harapan. Tapi perlu diingat, Muhammadiyah menerangi dengan ilmu. IMM harus jadi bagian dari proses pencerahan itu,” kata Mu’ti disambut tepuk tangan meriah peserta Rakornas.
Mu’ti juga menekankan bahwa IMM telah melahirkan banyak tokoh nasional maupun internasional, bahkan dari mereka yang tidak berlatar belakang keluarga Muhammadiyah. Ia menyebut Din Syamsuddin, Ma’mun Murod, dan Yunan Yusra sebagai contoh nyata alumni yang berkontribusi besar untuk bangsa.
“IMM adalah tempat kaderisasi kepemimpinan. Jangan berkecil hati kalau tidak sampai ke DPP IMM. Saya sendiri hanya Ketua DPD IMM Jawa Tengah, dan itu pun tidak selesai karena harus lanjut studi,” ungkapnya dengan nada bercanda yang memancing gelak tawa hadirin.
Yang terpenting, menurut Mu’ti, adalah semangat dan kontribusi di mana pun berada. “Di mana ada profesi berkembang, di situ ada Immawan dan Immawati. Maka Fokal harus menjadi wadah strategis untuk memfasilitasi dan mengembangkan potensi kader IMM di seluruh sektor,” tambahnya.
Rakornas ini juga menegaskan pentingnya penguatan jaringan alumni sebagai ekosistem strategis untuk menopang gerakan Muhammadiyah serta mendukung pembangunan nasional. Sebagai wujud konkret, Rakornas Fokal IMM 2025 mengagendakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Fokal IMM dan sejumlah mitra strategis seperti BPJS Kesehatan dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDT).
Kontributor : Wahidin
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
