Penerimaan Siswa Baru Melonjak, Majelis Dikdasmen PDM Kudus Terjun Langsung Pantau Sekolah Muhammadiyah!
PWMJATENG.COM, Kudus – Menjelang Tahun Ajaran Baru 2025/2026, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kudus menunjukkan keseriusannya dalam memastikan kualitas dan kesiapan sekolah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Melalui pemantauan intensif, baik daring maupun luring, mereka aktif mengikuti perkembangan jumlah peserta didik baru di berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Pendidikan di wilayah Kudus.
Pemantauan tersebut dilakukan secara daring melalui tautan khusus yang disebarluaskan ke 21 sekolah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, dari jenjang SD/MI hingga SMA/SMK. Upaya ini menjadi langkah strategis dalam merespons dinamika penerimaan siswa baru sekaligus mengonsolidasikan data secara terintegrasi.
“Alhamdulillah, semua sekolah telah aktif mengisi link yang kami sediakan,” ujar Atik Rokhayani, Bendahara Majelis Dikdasmen PDM Kudus yang juga bertanggung jawab dalam pengelolaan data. Ia menambahkan, “Harapan kami, dengan sistem ini, kami dapat melakukan evaluasi secara simultan dan lebih tepat sasaran untuk pengembangan ke depan.”
Namun, pemantauan tidak hanya dilakukan secara digital. Agus Supriyanto, salah satu anggota Majelis Dikdasmen lainnya, menegaskan bahwa seluruh jajaran majelis juga turun langsung ke lapangan. “Kami tidak hanya memantau secara daring. Secara luring, seluruh pengurus majelis mengunjungi sekolah-sekolah Muhammadiyah. Kami melihat langsung pelaksanaan kurikulum Ismuba, meninjau sarana dan prasarana, serta menyerap aspirasi dari warga sekolah,” jelasnya.
Baca juga, Menjadi Pribadi Mulia: Jalan Menuju Jamal, Kamal, dan Jalal dalam Perspektif Islam
Data per Jumat, 11 Juli 2025, menunjukkan bahwa sejumlah sekolah mengalami lonjakan jumlah peserta didik baru. Beberapa di antaranya bahkan sudah kelebihan kapasitas. SMK Muhammadiyah Kudus dan MI Muhammadiyah At-Tanbih menjadi contoh sekolah yang paling banyak menerima siswa.
Kondisi ini disambut positif oleh Majelis Dikdasmen. Namun, mereka tidak menutup mata terhadap sekolah-sekolah lain yang masih kekurangan siswa dan perlu perhatian lebih lanjut. “Kami akan terus melakukan pendampingan secara merata. Tidak hanya kepada sekolah yang sudah maju, tetapi juga kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan perhatian khusus,” tegas Atik Rokhayani.
Langkah-langkah yang diambil Majelis Dikdasmen PDM Kudus ini menunjukkan komitmen kuat dalam mengawal mutu pendidikan Muhammadiyah. Dengan pendekatan berbasis data dan aksi nyata di lapangan, mereka berupaya menjaga keseimbangan kualitas dan kuantitas pendidikan di seluruh sekolah yang berada di bawah naungan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.
Agus Supriyanto pun berharap, model pemantauan ini bisa menjadi pola kerja yang terus ditingkatkan ke depan. “Pemantauan ini tidak berhenti sampai penerimaan siswa baru. Evaluasi akan berlanjut sampai proses pembelajaran berjalan. Kami ingin memastikan bahwa pendidikan di lingkungan Muhammadiyah Kudus benar-benar unggul dan adaptif terhadap kebutuhan zaman,” tandasnya.
Kontributor : Rofiq
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
