PWMJATENG.COM, Karanganyar – Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Digdaya Bolon Colomadu resmi menggulirkan penerapan metode Ummi pada tahun ajaran 2025/2026 untuk mencetak generasi hafidz Quran. Langkah strategis ini dirancang agar murid tidak hanya mahir membaca Al‑Quran, tetapi juga tumbuh cinta pada kitab suci sejak usia dini.
Kamis (10/07/2025), sekolah menggelar sosialisasi khusus bagi wali murid kelas 1. “Kami memulainya bersama para orang tua agar mereka memahami filosofi dan target metode Ummi,” terang Kepala MIM Digdaya Bolon, Irin Dwi Susanti. Susanti menambahkan bahwa pendekatan sistematis dan menyenangkan jadi alasan utama pemilihan metode ini.
Dalam kesempatan yang sama, Abd. Rozak, Pengurus Korda Ummi Kota Surakarta, memaparkan tiga pilar metode Ummi: tilawah, tajwid, dan tahfidz. Ia menegaskan, “Metode Ummi memadukan ketiga aspek tersebut dalam satu rangkaian pembelajaran yang mudah diserap anak.” Pemaparan mencakup strategi pelaksanaan dan indikator keberhasilan hingga evaluasi berkala.
Menurut Rozak, sinergi antara sekolah, guru, dan orang tua mutlak diperlukan. “Kami berharap semua pihak kompak mendukung, mulai dari pengajaran di kelas hingga pendampingan di rumah,” ujarnya. Ia menambahkan, pengawasan rutin dan pelatihan guru menjadi kunci keberlanjutan program.
Baca juga, Jika Al-Qur’an Bukan Mukjizat, Mengapa Tak Ada yang Bisa Menandinginya?
Sebagai Koordinator Metode Ummi, Aldiano Ramadhan Gintara membeberkan rencana tahap awal. “Implementasi akan dimulai pada kelas 1 dan 2 terlebih dahulu,” ungkap Aldiano. Ia merinci target awal, yakni peserta didik mampu membaca ayat Al‑Quran dengan tartil dalam satu semester. Ke depan, evaluasi berkala akan menunjang perluasan metode ke seluruh jenjang.
Gintara juga mengungkapkan manfaat ganda dari metode Ummi. Selain mengasah kemampuan baca dan hafalan, anak-anak diharapkan memiliki karakter Qur’ani: sabar, teliti, dan disiplin. “Kami menanamkan nilai spiritual sekaligus akademik,” tambahnya.
MIM Digdaya Bolon sendiri memiliki reputasi kuat dalam pengembangan kurikulum berbasis keagamaan. Tahun lalu, sekolah ini meraih penghargaan inovasi pembelajaran Islami tingkat kabupaten. Dengan keunggulan tersebut, warga Colomadu dan sekitarnya menaruh harapan besar pada program metode Ummi.
Menanggapi antusiasme orang tua, Susanti menyatakan, “Respons positif ini memacu kami untuk terus mengembangkan materi ajar.” Ia juga berjanji menyediakan modul pendamping dan pelatihan daring untuk mempermudah orang tua mendampingi anak di rumah.
Sejumlah wali murid mengaku lega dan optimistis. “Anak saya jadi lebih bersemangat mengaji,” kata Siti Nurhayati, orang tua murid kelas 1. Ia menambahkan, penjelasan Rozak sangat membantu memahami tahapan pembelajaran.
Kontributor : Achmad Mahbuby
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
