PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Nanda Maulana Riszki, mahasiswa Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UMS, berhasil mempublikasikan artikel ilmiah di jurnal terindeks Scopus Q3, Revista de Investigación e Innovación en Ciencias de la Salud (RIICS), yang berbasis di Kolombia, Amerika Selatan.
Artikel berjudul “Factor Analysis of Game Addiction, Playtime, and Craniovertebral Angle on Musculoskeletal Disorders among Esports Players” tersebut diterima pada 28 Juni 2025 setelah melalui proses seleksi ketat selama lima bulan. Artikel ini direview oleh tiga reviewer internasional, usai sebelumnya sempat tiga kali ditolak oleh jurnal di Rumania, Spanyol, dan Selandia Baru.
“Saya hampir putus asa, tapi terus mencoba. Akhirnya diterima juga di RIICS,” ujar Nanda, mahasiswa semester enam, saat diwawancarai pada Kamis (3/7).
Penelitian Nanda menyoroti gangguan muskuloskeletal yang banyak dialami oleh para pemain esports, khususnya di Indonesia. Ia mengaku terinspirasi dari kondisi nyata di lingkungannya, di mana banyak penggemar gim digital mengalami keluhan fisik akibat durasi bermain yang berlebihan tanpa edukasi postur yang tepat.
Dari hasil survei terhadap 338 responden di delapan provinsi Indonesia, ditemukan bahwa faktor adiksi game, durasi bermain, dan sudut craniovertebral berkontribusi sebesar 32,7% terhadap gangguan muskuloskeletal. Keluhan terbanyak dialami pada punggung tengah, diikuti oleh punggung bawah dan leher atas.
“Penemuan ini membuktikan pentingnya edukasi ergonomi dan pengaturan waktu bermain sebagai upaya pencegahan gangguan otot-tulang,” jelas Nanda.
Ia menambahkan, riset ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko kesehatan di balik budaya esports yang sedang berkembang. Selain itu, temuan ini bisa menjadi dasar penyusunan intervensi preventif berbasis fisioterapi.
Baca juga, Kapan Puasa Tasua dan Asyura 2025? Ini Jadwal dan Keutamaannya
Nanda bahkan merencanakan kelanjutan penelitiannya dengan merancang protokol pencegahan gangguan muskuloskeletal, yang mencakup latihan korektif, edukasi postur, serta manajemen waktu bermain yang lebih sehat.
“Jangan takut memulai. Penelitian dan publikasi itu memang penuh tantangan, tapi semua bisa dipelajari. Kalau kita terus berusaha, hasilnya pasti ada,” tegas Nanda penuh semangat.
Penelitian ini merupakan bagian dari tugas akhir berbasis Outcome-Based Education (OBE) yang ia kerjakan secara mandiri. Selama prosesnya, ia dibimbing langsung oleh Kaprodi Fisioterapi UMS, Farid Rahman, yang juga menjadi co-author dalam publikasi tersebut.
“Dukungan Pak Farid sangat besar. Beliau bukan hanya membimbing secara akademik, tapi juga memberi motivasi yang luar biasa,” tutur Nanda.
Farid Rahman mengaku bangga atas capaian mahasiswanya. Menurutnya, publikasi di jurnal internasional bukanlah hal yang mustahil jika ada komitmen dan ketekunan.
“Saya selalu bilang, kalau ingin sukses, harus mau mulai dari nol. Butuh kerja keras dan dedikasi. Kalau usaha diiringi doa, hasilnya pasti luar biasa,” ungkap Farid.
Ia juga menyebut bahwa keberhasilan Nanda menambah daftar prestasi mahasiswa Fisioterapi UMS dalam publikasi ilmiah. Saat ini, sudah ada 13 mahasiswa yang berhasil menembus jurnal bereputasi internasional, mencakup Eropa, Asia, dan Amerika Selatan.
“Itu semua hasil pembinaan berkelanjutan. Karena mahasiswa S1 biasanya belum punya dasar kuat menulis ilmiah, kami bentuk mereka dari awal agar percaya diri,” kata Farid.
Saat ini, ia juga tengah mendampingi empat mahasiswa lainnya yang sedang bersiap menuju publikasi. Selain membimbing, Farid sedang menggarap riset tentang adaptasi budaya instrumen sedentary behavior questionnaire yang belum tersedia versi Indonesianya.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
