PWMJATENG.COM, Banyumas – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) kembali membuktikan komitmennya sebagai kampus berkelas dunia. Kali ini, UMP menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Zimbabwe dalam sebuah acara resmi yang digelar di kampus UMP, Selasa (18/6).
MoU tersebut ditandatangani oleh perwakilan UMP bersama delegasi Pemerintah Zimbabwe yang dipimpin Zvinechimwe Ruvinga Churu, Deputi Sekretaris Utama di Kantor Presiden dan Kabinet Zimbabwe. Hadir pula Duta Besar Republik Indonesia untuk Zimbabwe dan Zambia, Arief Hidayat, serta 24 mahasiswa asal Zimbabwe yang sedang menempuh pendidikan di UMP.
Wakil Rektor I UMP, Saefurrohman, menyambut baik kerja sama ini dan menyatakan rasa syukurnya atas kepercayaan Pemerintah Zimbabwe kepada UMP. Ia mengatakan bahwa mahasiswa asal Zimbabwe dikenal sebagai pribadi yang ramah dan memiliki prestasi akademik yang membanggakan.
“Mereka sangat bersahabat dan disiplin. Kami yakin mereka akan menyelesaikan studi tepat waktu dan kembali ke negaranya sebagai agen perubahan,” ujar Saefurrohman.
Ia menambahkan bahwa kerja sama ini bukan hanya sebatas pengiriman mahasiswa, melainkan mencakup riset bersama, pertukaran dosen, serta pelatihan teknologi. Menurutnya, kerja sama ini merupakan awal dari hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan.
Duta Besar RI untuk Zimbabwe dan Zambia, Arief Hidayat, menegaskan bahwa pendidikan adalah investasi strategis. Ia memandang kemitraan antara UMP dan Pemerintah Zimbabwe sebagai bentuk diplomasi yang efektif di luar jalur formal kenegaraan.
“Kolaborasi semacam ini adalah diplomasi antarmasyarakat yang nyata. Bukan hanya pemerintah, tapi juga institusi pendidikan memiliki peran strategis dalam membangun hubungan antarbangsa,” kata Arief.
Baca juga, Bangkitkan Kekuatan Ekonomi Umat: Refleksi Islam atas Kekayaan, Kedermawanan, dan Ancaman Global
Ia menyoroti kekayaan sumber daya alam Zimbabwe yang bisa dikembangkan lebih optimal jika dipadukan dengan teknologi dan keahlian dari Indonesia. Menurutnya, sektor seperti pertambangan, pertanian, hingga teknologi tepat guna memiliki potensi kerja sama yang sangat besar.
Sementara itu, Zvinechimwe Ruvinga Churu menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kontribusi UMP dalam mendidik generasi muda Zimbabwe. Ia menyebut mahasiswa asal Zimbabwe di UMP bukan sekadar penerima beasiswa, tetapi juga duta bangsa.
“Mereka akan membawa pulang ilmu, pengalaman, dan semangat untuk membangun tanah air mereka. Ini adalah wujud nyata semangat South-South Cooperation,” ujar Churu.
Dalam kesempatan tersebut juga digelar diskusi strategis antara pihak UMP dan delegasi Zimbabwe. Topik yang dibahas antara lain mencakup riset mineral kritis, pengembangan teknologi pertanian, dan program pelatihan jangka pendek untuk tenaga ahli dari Zimbabwe.
MoU ini menjadi simbol penting penguatan hubungan bilateral Indonesia-Zimbabwe dalam bidang pendidikan tinggi. Lebih dari itu, kerja sama ini menunjukkan peran nyata UMP dalam membangun jaringan global berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, dan nilai kemanusiaan.
Rektor UMP sebelumnya telah menyatakan bahwa internasionalisasi kampus adalah prioritas utama dalam pengembangan institusi. Kerja sama ini pun menjadi langkah konkret dalam mewujudkan visi UMP sebagai universitas yang unggul, modern, dan berdaya saing global.
Kontributor : Tegar
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
