
PWMJATENG.COM, Sukoharjo – SD Muhammadiyah Palur menunjukkan komitmen kuat dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan digital dengan mengikuti pelatihan kelas ICT (Information and Communication Technology) yang digelar oleh SDICT Al Abidin, Sabtu (31/5/2025).
Pelatihan ini merupakan bagian dari program kolaboratif antarsekolah yang bertujuan membangun ekosistem pendidikan berbasis teknologi secara inklusif. Para peserta diperkenalkan dengan beragam perangkat lunak edukatif, strategi pengajaran berbasis teknologi, dan praktik langsung menggunakan media digital interaktif.
Hanif Khairudin, perwakilan dari SD Muhammadiyah Palur, menyebut pelatihan tersebut sebagai langkah penting dalam peningkatan mutu pendidikan. Ia menilai bahwa pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar harus segera diadaptasi oleh setiap pendidik.
“Kami sangat mengapresiasi kesempatan dari SDICT Al Abidin. Pelatihan ini membuka wawasan kami, terutama tentang bagaimana teknologi bisa digunakan untuk membuat pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan,” kata Hanif ketika diwawancarai usai kegiatan.
Baca juga, Menyamakan Frekuensi, Meneguhkan Visi: Transformasi Kinerja PWM Jateng Menuju Profesional, Maju, dan Modern
Selama pelatihan, para guru juga mendapatkan materi dasar mengenai coding yang diperkenalkan melalui platform edukatif seperti Scratch dan Blockly. Dengan cara itu, peserta dapat memahami konsep pemrograman secara menyenangkan dan aplikatif. Tak hanya itu, pelatihan rapid typing juga diberikan guna meningkatkan keterampilan mengetik sepuluh jari secara cepat dan akurat.

“Materi yang kami terima benar-benar bermanfaat, terutama bagi guru-guru yang ingin mulai mengintegrasikan teknologi ke dalam kelasnya,” imbuh Hanif.
Pelatihan tersebut bukan hanya bertujuan memberikan keterampilan teknis, tetapi juga mendorong para pendidik untuk berani berinovasi. Inisiatif ini mencerminkan semangat SD Muhammadiyah Palur dalam menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan zaman yang terus berubah.
Sekolah ini menyadari bahwa revolusi industri 4.0 dan era digital menuntut peserta didik untuk tidak hanya menguasai teori, tetapi juga terampil dalam teknologi. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas guru dianggap sebagai pondasi utama menuju transformasi pendidikan yang lebih maju.
“Kami tidak ingin tertinggal. Dunia berubah begitu cepat, dan pendidikan harus menyesuaikan. Kami berharap pelatihan ini menjadi awal dari perubahan besar di lingkungan sekolah,” terang Hanif dengan penuh antusias.
Kontributor : Hanif Khairudin
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha