PWMJATENG.COM, Surakarta – Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar seminar bertajuk Retorika dan Dialektika, Sabtu (10/5). Acara ini bertujuan membekali generasi muda, khususnya mahasiswa, dengan keterampilan berbicara di depan publik untuk membentuk kepemimpinan masa depan yang kuat dan percaya diri.
Seminar tersebut mengusung tema “Personal Branding: Menguasai Panggung, Meraih Peluang dalam Seni Berbicara untuk Kepemimpinan Masa Depan.” Kegiatan diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) PPKn dan berlangsung di Gedung C Lantai 4 FKIP UMS dengan diikuti 27 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari siswa SMA, mahasiswa PPKn, hingga mahasiswa lintas prodi.
Ketua Umum HMPS PPKn UMS, Nur Syamsudin Abdullah, menyampaikan bahwa kemampuan retorika dan dialektika merupakan kebutuhan mendesak bagi generasi muda saat ini. Ia menekankan pentingnya keberanian dalam menyampaikan gagasan secara efektif dan persuasif.
“Banyak anak muda merasa takut dan kurang percaya diri ketika berbicara di depan publik. Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan bekal keterampilan public speaking, penguasaan diri, serta kemampuan komunikasi yang meyakinkan,” ujarnya, Jumat (23/5).
Menurut Nur Syamsudin, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menumbuhkan rasa percaya diri mahasiswa saat tampil di depan umum. Selain itu, ia menekankan pentingnya penguasaan teknik retorika dan seni berdiskusi agar mahasiswa mampu menjadi agen perubahan.
Sekretaris Umum HMPS PPKn, Mila Rosita Anggraini, menambahkan bahwa tema personal branding sengaja dipilih karena memiliki korelasi erat dengan tantangan zaman. Ia mengatakan, “Menguasai panggung adalah simbol dari komunikasi efektif dan percaya diri. Inilah modal penting untuk menjadi pemimpin yang inspiratif.”
Apresiasi atas pelaksanaan seminar juga disampaikan oleh Ketua Prodi PPKn UMS, Wibowo Heru Prasetiyo. Ia menilai kegiatan ini sebagai inisiatif positif mahasiswa dalam menyelenggarakan forum edukatif yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Baca juga, Haji Mabrur: Antara Ukhrawi dan Duniawi, Antara Permintaan dan Pujian
Sesi utama seminar menghadirkan narasumber yang membahas pentingnya membangun personal branding yang kuat. Materi difokuskan pada pengelolaan rasa gugup, teknik vokal dan bahasa tubuh, serta strategi membangun kredibilitas dan pengaruh saat tampil di hadapan publik.
“Peserta dilatih untuk memahami bagaimana bahasa tubuh, intonasi, serta visualisasi mampu memperkuat pesan yang disampaikan,” jelas narasumber dalam salah satu sesi.
Seminar juga membahas peran media sosial dalam membangun citra diri. Narasumber menekankan pentingnya konsistensi, keunikan karakter, dan kekuatan storytelling sebagai alat membangun reputasi kepemimpinan yang berdampak.
Tiga elemen utama dalam seni berbicara, yakni logos (logika), ethos (kredibilitas), dan pathos (emosi), menjadi poin penting yang disampaikan kepada para peserta. Peserta diajak memahami bahwa retorika bukan sekadar soal berbicara, tetapi juga bagaimana menyampaikan pesan secara meyakinkan dan menyentuh audiens.
Ketua panitia, Tomi Arya Pamungkas, menyampaikan bahwa kegiatan berjalan sukses dan mendapat antusiasme tinggi dari peserta. Banyak dari mereka yang mengaku sering mengalami kendala saat harus berbicara atau menyampaikan ide di depan orang lain.
“Kami ingin menanamkan motivasi agar peserta lebih berani, percaya diri, dan berkembang menjadi pribadi yang komunikatif serta siap tampil sebagai pemimpin,” tegas Tomi.
Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada narasumber dan sesi foto bersama. Seminar ini menjadi langkah nyata Prodi PPKn UMS dalam membangun kompetensi komunikasi mahasiswa agar siap menghadapi tantangan dunia nyata.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
