PWMJATENG.COM, Magelang – Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Kali ini, kampus tersebut menjalin kerja sama strategis dengan dua perguruan tinggi ternama, yakni Marikina Polytechnic College dari Filipina dan Guangxi Mechanical and Electrical Engineering School dari Cina. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang berlangsung dalam acara The 2nd China–SEA Partnership Workshop on Internationalization of Digital Technologies in TVET di Phnom Penh, Kamboja, pada 12–13 Mei 2025.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Digitalisasi UNIMMA, Yun Arifatul Fatimah, hadir langsung dalam forum yang diselenggarakan oleh SEAMEO TED (Southeast Asian Ministers of Education Organization, Regional Centre for Technical Education Development). Ia menyebut kerja sama ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah nyata untuk menghadapi tantangan industri global berbasis teknologi.
“Kolaborasi ini difokuskan pada pengembangan program student mobility, riset internasional, serta magang yang relevan dengan dunia industri digital. Tujuannya agar lulusan UNIMMA memiliki daya saing tinggi di era revolusi industri 4.0 dan society 5.0,” ujar Yun saat diwawancarai usai penandatanganan MoU.
Lebih lanjut, Yun menjelaskan bahwa UNIMMA bersama mitra internasional telah menyusun rencana kerja konkret. Beberapa agenda utama meliputi pelatihan peningkatan kapasitas dosen dan tenaga kependidikan. Fokus pelatihan tersebut adalah keterampilan digital seperti digitalisasi pembelajaran, pemanfaatan teknologi AI, serta integrasi sistem informasi dalam kegiatan belajar mengajar.
“Selain itu, kami juga menyusun roadmap digitalisasi pendidikan vokasi. Kurikulum baru akan mengadopsi teknologi terkini seperti e-learning interaktif, Internet of Things (IoT), hingga integrasi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR),” jelas Yun.
Baca juga, Ketentuan Terlambat dalam Salat Jumat: Apa Batasannya Menurut Syariat?
Tak hanya di level dosen, program pertukaran mahasiswa juga menjadi prioritas. Mahasiswa UNIMMA akan diberi kesempatan untuk mengikuti program student mobility, staff mobility, magang, hingga seminar internasional di bawah koordinasi SEAMEO TED. Menurut Yun, langkah ini penting untuk memperluas wawasan dan pengalaman global para mahasiswa.
“Riset kolaboratif juga menjadi target. Kami ingin menghasilkan temuan-temuan baru terkait efektivitas digitalisasi pendidikan vokasi yang nantinya bisa diadopsi secara global,” imbuhnya.
Rektor UNIMMA, Lilik Andriyani, menyambut antusias kerja sama internasional ini. Ia menilai, sinergi dengan perguruan tinggi luar negeri menjadi bagian dari strategi besar UNIMMA dalam memperkuat posisi di tingkat global.
“Kerja sama ini bukan hanya untuk nama baik institusi, tetapi benar-benar diarahkan pada peningkatan kualitas pendidikan. Kami optimistis, kolaborasi dengan institusi dari Filipina dan Cina akan membawa dampak besar bagi kemajuan UNIMMA,” ujar Lilik.
Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan kerja sama. Bagi UNIMMA, membangun ekosistem pendidikan vokasi berbasis digital bukanlah proyek jangka pendek, melainkan bagian dari visi jangka panjang universitas dalam menciptakan generasi unggul dan adaptif terhadap perubahan global.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
