Sarapan Ludes, Jamaah Membludak! Kajian Ahad Pagi Muhammadiyah Blimbingrejo Pecahkan Rekor Peserta

PWMJATENG.COM, Jepara – Kebanjiran jamaah membuat sarapan 1.300 bungkus ludes dalam sekejap. Itulah yang terjadi pada Kajian Ahad Pagi Edisi ke-57 yang digelar Keluarga Besar Muhammadiyah Blimbingrejo pada Ahad, 4 Mei 2025 M/6 Dzulqaidah 1446 H). Kajian yang rutin dilaksanakan tiap Ahad pekan pertama ini sukses menghadirkan lebih dari 1.300 peserta.
Acara yang berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah Umar Hasyim tersebut dimulai tepat pukul 05.30 WIB dan berakhir pada 07.00 WIB. Sejak fajar, jamaah sudah memenuhi halaman dan ruang utama gedung. Panitia kewalahan mengatur antrean sarapan karena jumlah peserta jauh melebihi perkiraan. Nasi bungkus yang disediakan sebanyak 1.300 habis tak bersisa.
“Banyak jamaah yang datang lebih pagi dari biasanya. Saat sarapan dibagikan, antreannya luar biasa panjang. Bahkan, sebagian besar peserta yang datang terakhir tidak kebagian,” ujar salah satu panitia logistik, Siti Aisyah.
Menurut Ketua Panitia, Sholihul Huda, antusiasme warga sangat menggembirakan. “Alhamdulillah, ini adalah edisi ke-57 sejak program Kajian Ahad Pagi dimulai tahun 2018. Hari ini benar-benar membludak. Pembicara kita luar biasa, jamaah luar biasa, dan semangat kebersamaan luar biasa,” ucapnya dalam sambutan pembuka.
Kajian kali ini menghadirkan Taufiq Hartono, Direktur Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Patean Kendal, sebagai narasumber utama. Dalam ceramahnya, Taufiq mengangkat tema penting berjudul ASHOI—singkatan dari Al-Qur’an, Sholat, dan Infaq.
Baca juga, Hati-hati dengan Prasangka: Sebab Ia Bisa Membentuk Pola Pikir dan Nasib Manusia
Ia mengingatkan jamaah untuk kembali menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, menjaga kualitas salat lima waktu, dan membiasakan diri untuk berinfaq secara rutin. “Tiga hal ini adalah fondasi dalam membentuk pribadi yang kokoh dan kehidupan yang penuh keberkahan,” tegasnya.

Bukan sekadar ceramah agama, Kajian Ahad Pagi juga menjadi ruang silaturahmi dan konsolidasi spiritual warga Muhammadiyah Blimbingrejo. Dengan suasana penuh kekeluargaan, peserta dari berbagai usia tampak larut dalam kajian dan kebersamaan.
Salah satu jamaah, Abdul Rochim, mengaku selalu menantikan acara ini setiap bulan. “Selain menambah ilmu, saya bisa bertemu teman-teman dari berbagai ranting. Ini bukan sekadar pengajian, tapi juga ajang memperkuat ukhuwah,” tuturnya.
Panitia berharap ke depan kegiatan ini bisa terus dikembangkan. Selain menghadirkan penceramah dari kalangan Pimpinan Wilayah dan Pusat Muhammadiyah, mereka juga berencana menambah jumlah konsumsi dan kapasitas tempat agar semua jamaah bisa terlayani.
“Kami akan evaluasi, khususnya dari sisi logistik. Ini bukti bahwa semangat belajar warga sangat tinggi. Semoga ke depan bisa lebih baik lagi,” kata Sholihul Huda menutup sambutannya.
Kontributor : Edi
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha