PWMJATENG.COM, Banyumas – Perjalanan akademik Anwar Ma’ruf mencapai puncaknya dengan pengukuhannya sebagai guru besar pertama di Fakultas Teknik dan Sains (FTS) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Lahir di Pemalang pada 4 Februari 1975, ia kini menjadi salah satu pakar terkemuka di bidang Teknik Kimia di Indonesia.
Sejak kecil, Anwar telah menunjukkan tekad kuat dalam menuntut ilmu. Ia menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 1 Botekan, lalu melanjutkan ke SMP Negeri 1 Ulujami dan SMA Negeri 1 Pemalang. Kesungguhannya membawanya meraih gelar sarjana Teknik Kimia di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, kemudian melanjutkan studi magister di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, serta menyelesaikan program doktoral di Undip dalam bidang yang sama.
Sebagai akademisi, Anwar meniti karier dari bawah. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Laboratorium, Ketua Program Studi, Wakil Dekan, Dekan, hingga Wakil Rektor. Selain itu, ia juga aktif dalam berbagai organisasi, termasuk Asesor BKD, Majelis Pemberdayaan Masyarakat, Kelompok Bimbingan Haji dan Umrah Muhammadiyah, serta Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
Baca juga, BREAKING! Muhammadiyah Terjunkan Tim SAR Medis untuk Tembus Wilayah Terisolir Longsor Petungkriyono
Sejak tahun 1998, Anwar mengajar di Program Studi Teknik Kimia. Ia membimbing mahasiswa dalam berbagai mata kuliah seperti Analisa Numeris, Perancangan Alat Proses, dan Teknologi Membran. Selain itu, ia aktif meneliti dan telah menerbitkan 15 artikel di jurnal internasional terindeks Scopus dalam lima tahun terakhir. Karya inovatifnya juga menghasilkan dua paten serta dua buku, salah satunya berjudul Microbial Fuel Cell (MFC) dengan Membran Keramik sebagai Proton Exchange Membrane (PEM).
Tak hanya di bidang akademik, Anwar juga berkontribusi bagi masyarakat. Ia terlibat dalam program Kedaireka Matching Fund untuk mendampingi industri mocaf di Banjarnegara. Selain itu, ia turut mengenalkan produksi mocaf di Watukumpul yang menghasilkan produk Mocaf Davia.
Komitmennya dalam penelitian, pengajaran, dan pemberdayaan masyarakat menjadikan Anwar sosok inspiratif di dunia akademik. “Ilmu tidak hanya untuk dikejar, tetapi juga untuk dibagikan dan dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya penuh semangat.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
