Ziarah ke Masjid Al-Aqsa dan Cita Rasa Palestina
![palestina](https://pwmjateng.com/wp-content/uploads/2025/02/Gambar-WhatsApp-2025-02-06-pukul-16.06.03_bfa00243.jpg)
Ziarah ke Masjid Al-Aqsa dan Cita Rasa Palestina
Seri 3: Menghadapi Tantangan Profesional
Oleh : Dwi Taufan Hidayat (Penasehat Takmir Mushala Al-Ikhlas Desa Bergas Kidul Kabupaten Semarang, Sekretaris Korps Alumni PW IPM/IRM Jawa Tengah, & Ketua Lembaga Dakwah Komunitas PCM Bergas Kabupaten Semarang)
PWMJATENG.COM – Hari keberangkatan semakin dekat, dan tim mulai sibuk mengurus detail teknis perjalanan. Arif Maulana merasa sedikit lega melihat antusiasme calon jamaah yang terus meningkat. Namun, di balik layar, ada tantangan yang semakin nyata.
Di ruang briefing kantor, tim operasional tengah mengadakan pertemuan terakhir sebelum keberangkatan. Wahyu, kepala operasional, menjelaskan kepada para tour leader tentang prosedur perjalanan.
“Pastikan semua dokumen lengkap sebelum kita berangkat. Ingat, koordinasi dengan pihak lokal di Palestina sangat penting. Jangan sampai ada miskomunikasi yang bisa menimbulkan kepanikan di antara jamaah,” tegasnya.
Fauzan, sales yang selalu penuh semangat, mengangguk. “Saya sudah berkomunikasi dengan beberapa klien. Mereka sangat antusias, terutama dengan jadwal kunjungan ke Masjid Al-Aqsa dan pengalaman kuliner di sekitar Yerusalem.”
Namun, di sudut ruangan, Farhan, salah satu tour leader, tampak gelisah. Ia dikenal sebagai orang yang profesional, tetapi ada satu hal yang sering mengganggunya: sulit menjaga fokus saat berinteraksi dengan klien wanita.
Rafi, rekan sesama tour leader, menyadari kegelisahan Farhan. “Kau baik-baik saja?” bisiknya.
Baca juga, Empat Karakter Gerakan ‘Aisyiyah yang Wajib Diketahui, Simak Penjelasannya!
Farhan menghela napas. “Aku hanya ingin memastikan semuanya berjalan lancar.”
Rafi tertawa kecil. “Aku tahu kau selalu serius, tapi jangan sampai grogi kalau ada klien cantik, ya.”
Farhan mendelik. “Jangan bercanda. Ini perjalanan profesional.”
Di luar ruangan, Fauzan bertemu dengan seorang calon jamaah bernama Ibu Rahayu, seorang wanita dari keluarga terpandang. “Mas Fauzan, saya harap perjalanan ini benar-benar nyaman. Saya tidak ingin ada hal yang mengecewakan.”
“InsyaAllah, Bu. Kami sudah menyiapkan semuanya dengan baik,” jawab Fauzan meyakinkan.
Namun, di tempat lain, seorang pesaing bisnis sedang memantau perkembangan mereka. Ia melihat daftar nama peserta dan menemukan satu nama yang dikenalnya. Ia tersenyum licik. “Mari kita lihat seberapa profesional mereka menghadapi klien ini.”
Sementara itu, Arif mulai merasakan tekanan yang semakin besar. Selain harus memastikan perjalanan berjalan lancar, ia juga harus bersiap menghadapi kemungkinan sabotase dari pesaing.
Hari keberangkatan pun tiba. Para jamaah berkumpul di bandara, dan tim siap menjalankan tugasnya. Namun, tanpa mereka sadari, tantangan baru telah menunggu di depan.
Bersambung ke seri 4: Pesaing Mengintai
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha