Wujudkan Kepemimpian Perempuan yang Berkemajuan ‘Aisyiyah Gelar Temu Kader dan Pelatihan Kepemimpinan
PWMJATENG.COM, Semarang – ‘Aisyiyah merupakan bagian dari masyarakat sipil di Indonesia telah terlibat aktif dan kreatif dalam pendidikan terutama perempuan sejak berdirinya organisasi, berkomitmen membantu perempuan untuk sanggup memberdayakan diri dan orang lain dalam kerangka nilai dan norma ajaran Islam.
Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah mengadakan kegiatan Pelatihan Kepemimpian Perempuan Berkemajuan yang diselenggarakan pada hari Jumat-Ahad, (28 – 30/12/2018) bertempat di Wisma UPGRIS Jalan. Sriwijaya 31 – 33 Semarang.
Peserta Pelatihan Kepemimpian Perempuan Berkemajuan ini diikuti oleh 140 orang yang terdiri dari 35 Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Se Jawa Tengah masing-masing daerah mengirimkan dua orang wakilnya, Ortom Putri Tingkat Wilayah masing-masing empat orang, MPK Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah se-Kota Semarang masing-masing dua orang, dan panitia yang berjumlah delapan orang.
Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawah Tengah Dr. Hj. Ummul Baroroh, M.Ag dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan dari diadakannya pelatihan kepemimpinan ini untuk memahami dan menghayati potensi-potensi perempuan serta mampu menfungsionalkannya
dalam kehidupan bermasyarakat.
“Diharapkan nantinya peserta yang mengikuti kegiatan ini mengetahui pengertian, pengalaman, dan pengamalan kepemimpian perempuan berkemajuan secara komprehensip serta mampu mewujudkan terbentuknya kepemimpian perempuan ‘Aisyiyah yang berkemajuan,” tuturnya.
Materi yang disampaikan pada Pelatihan Kepemimpian Perempuan Berkemajuan ini diantaranya yaitu Mengenali Potensi Diri dan Organisasi, Islam dan Perempuan Kepemimpinan Berkemajuan, Membangun Kapasitas ‘Aisyiyah dalam Masyarakat Desa, dan Kepemimpinan dan Intuisi, Visi, Keteguhan Hati dan Harmoni.
Lebih lanjut Ummul baroroh menambahkan bahwa perempuan harus memiliki kapasitas kepemimpinan yang baik dan tinggi untuk bisa memenuhi kemampuannya dalam mewakili perempuan di tingkat pemerintahan dan organisasi.
“Penting untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan perempuan ‘Aisyiyah terutama di tingkat ranting, mengingat ranting sebagai barisan terdepan organisasi akan menjadi standar keberhasilan organisasi dalam melakukan intervensi dalam masyarakat pedesaan,” pungkasnya. (Noer)