Viral! Aksi “Ibu Jaga Bumi” di Semarang, Perempuan Muda Didorong Jadi Pelopor Lingkungan
PWMJATENG.COM, Semarang – Upaya pelestarian lingkungan tak lagi hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan aktivis lingkungan. Kini, para perempuan, terutama ibu dan pemudi, didorong menjadi garda terdepan dalam menjaga kelestarian bumi.
Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah (PDNA) Kota Semarang menggelar gerakan “Ibu Jaga Bumi” di Kelurahan Krobokan, Kota Semarang, sebagai bentuk penguatan peran perempuan dalam menjaga lingkungan, Ahad (20/7/25). Kegiatan tersebut terdiri atas penanaman bibit sayur dan pelatihan pembuatan eco enzyme, dengan melibatkan setidaknya 54 peserta yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga dan perempuan muda.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak, termasuk dari pemerintah setempat. Plt Lurah Krobokan, Titin Maryana, menyampaikan rasa terima kasih kepada PDNA Kota Semarang atas pelatihan yang bermanfaat dan menyentuh kebutuhan warga.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Para peserta bukan hanya diajak peduli lingkungan, tetapi juga diberi ilmu praktis yang bisa langsung diterapkan di rumah masing-masing,” tutur Titin saat memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut.
Baca juga, Wakil Ketua PWM Jateng Rozihan Beberkan Kiat-Kiat Raih Pahala Multilevel Marketing
Pelatihan eco enzyme menjadi salah satu agenda utama yang diminati peserta. Eco enzyme adalah cairan serbaguna hasil fermentasi limbah organik seperti kulit buah dan sayuran, yang dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga seperti pembersih alami, pupuk cair, hingga pengusir hama. Melalui pelatihan ini, para peserta diajak memahami bahwa upaya sederhana seperti mengolah limbah rumah tangga dapat memberi dampak besar bagi kelestarian lingkungan.
Ketua PDNA Kota Semarang, Prasasti Nugrahaning Gusti, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk ibadah sosial bagi muslimah.
“Menjaga bumi adalah bagian dari amanah keislaman. Melalui gerakan Ibu Jaga Bumi, kami ingin menanamkan bahwa perempuan juga punya andil besar dalam membangun budaya hidup lestari,” ujarnya.
Ia menambahkan, PDNA Semarang ingin membangun kesadaran sejak dini tentang pentingnya peran perempuan sebagai agen perubahan di lingkungan sekitar.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Semarang, Aminah Kurniasih, menyampaikan apresiasinya kepada para kader muda Nasyiatul ‘Aisyiyah yang telah menggagas dan menjalankan kegiatan ini. Ia berharap inisiatif serupa bisa diperluas ke wilayah-wilayah lain, agar semakin banyak perempuan yang terlibat aktif dalam gerakan pelestarian lingkungan.
“Langkah PDNA ini sangat strategis. Mereka tak hanya berdakwah melalui kata-kata, tetapi juga melalui aksi nyata yang menyentuh masyarakat,” kata Aminah.
Gerakan Ibu Jaga Bumi juga mendapatkan dukungan dari Lazismu Kota Semarang. Keterlibatan lembaga filantropi Muhammadiyah ini menunjukkan bahwa kerja kolaboratif antara organisasi perempuan, pemerintah, dan lembaga sosial menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi tantangan lingkungan yang semakin kompleks.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
