AUMBerita

UNIMMA Kantongi Hibah Bergengsi untuk Kembangkan Wisata Halal dan UMKM Tempuran Penyangga Borobudur

PWMJATENG.COM, Magelang – Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali mencatatkan prestasi membanggakan. Melalui Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi, dosen Dwi Susanti berhasil meraih hibah Program Pengabdian kepada Masyarakat Skema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Wilayah dan Kewirausahaan Tahun Anggaran 2025 dari Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Hibah ini resmi ditetapkan melalui Keputusan Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Nomor 0771/C3/DT.05.00/2025 pada 4 September 2025. Dalam pelaksanaannya, Dwi tidak sendiri. Ia menggandeng tim lintas bidang dan universitas, antara lain Lintang Muliawanti (Dosen Ilmu Komunikasi UNIMMA), Zulfikar Bagus Pambuko (Dosen Hukum Ekonomi Syariah UNIMMA), serta Nur Kholidah dari Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP).

Program hibah tersebut diwujudkan dalam agenda bertajuk “Penguatan Ekosistem Wisata Halal dan Pemberdayaan UMKM di Pemandian Air Panas Tempuran Magelang”. Fokusnya berada di Desa Sumberarum, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang. Desa ini hanya berjarak 6 kilometer dari Candi Borobudur, sehingga berpotensi menjadi penyangga Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur.

Desa Sumberarum dikenal kaya budaya, tradisi, dan keindahan alam. Sejak 2021, masyarakat setempat menemukan sumber air panas alami yang kini berkembang menjadi enam objek pemandian. Meski pengelolaannya masih sederhana, keberadaan pemandian air panas telah membawa dampak positif. Warga memperoleh tambahan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, dan tumbuhnya aktivitas ekonomi lokal.

Baca juga, Fungsi Rasionalitas dalam Memahami Syariat Islam

Meski begitu, Dwi menegaskan bahwa masih ada hambatan serius dalam pengembangan wisata. Kendala itu meliputi manajemen SDM, produksi produk unggulan, hingga masalah perizinan. “Desa ini punya potensi besar, tetapi perlu sistem pengelolaan yang lebih profesional agar mampu bersaing sebagai penyangga Borobudur,” ujarnya.

Dari enam pemandian, Umbul Banyuroso dipilih sebagai proyek percontohan wisata halal. Alasannya, umbul tersebut dikelola aktif oleh paguyuban lokal, memiliki pengunjung yang cukup tinggi, serta benar-benar berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.

Mayoritas tenaga kerja berasal dari warga sekitar. Selain itu, lahan parkir dan usaha disediakan secara gratis untuk masyarakat desa. “Umbul Banyuroso menjadi titik awal yang tepat untuk menerapkan standar wisata halal. Dengan semangat gotong royong, kami ingin memperkuat kelembagaan, memberdayakan UMKM lokal, dan menghadirkan model percontohan bagi pemandian lainnya,” jelas Dwi Susanti.

Ia menambahkan, konsep wisata halal tidak hanya untuk wisatawan muslim, tetapi juga memberi jaminan layanan wisata yang bersih, aman, nyaman, dan ramah keluarga. “Dengan standar halal, Desa Sumberarum dapat menjangkau pasar wisata lebih luas sekaligus memperkuat citra Magelang sebagai destinasi inklusif dan berkelanjutan,” katanya.

Menariknya, program ini turut melibatkan empat mahasiswa UNIMMA. Dua berasal dari Prodi Ilmu Komunikasi dan dua dari Prodi Hukum Ekonomi Syariah. Keterlibatan mahasiswa dikonversi ke dalam 8 SKS mata kuliah relevan, termasuk Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Kontributor : Arin
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE