
PWMJATENG.COM, Surakartaย โย Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menunjukkan eksistensinya di kancah akademik internasional. Melalui Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia jenjang S1, S2, dan S3 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UMS sukses menggelar The 4th International Conference on Language, Literature, and Teaching (ICoLLiT) 2025, Kamis (12/6), di Gedung Edutorium K.H. Ahmad Dahlan UMS.
Konferensi internasional bergengsi ini mengangkat tema โRevitalizing Literacy Cultureโ. Tujuan utamanya adalah menghidupkan kembali budaya literasi di era digital. Kegiatan ini juga menjadi wadah akademik global dengan menghadirkan pembicara dari berbagai negara serta latar belakang keilmuan sastra dan pendidikan yang beragam.
Sebanyak 123 presenter dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri seperti Bandung, Malang, Bali, Aceh, hingga Thailand turut ambil bagian. Mereka mempresentasikan 77 artikel penelitian dalam sesi-sesi paralel yang penuh antusiasme.
Wakil Rektor I UMS, Dr. Ihwan Susila, dalam sambutannya menyampaikan bahwa konferensi ini bukan hanya forum ilmiah semata, tetapi bagian dari strategi internasionalisasi UMS.
โLiterasi saat ini tidak sebatas membaca, menulis, dan berhitung. Literasi adalah kemampuan memahami, menciptakan, dan berkomunikasi melalui berbagai media,โ ujarnya menekankan.
Baca juga, Merawat Kebinekaan di Era Polarisasi: Tantangan Persatuan Bangsa
Ihwan juga menyoroti prestasi membanggakan yang diraih UMS. Tahun ini, UMS berhasil menembus peringkat 1201โ1500 versi Times Higher Education World University Ranking 2025, serta dinobatkan sebagai universitas Islam terbaik di Indonesia. Tak hanya itu, UMS juga masuk jajaran kampus terbaik dalam kategori subjek pendidikan, sejajar dengan universitas negeri ternama.
โIni bukan akhir perjalanan, justru menjadi langkah awal menuju daya saing global yang lebih kuat,โ ungkap Ihwan dengan optimis.

Sementara itu, Ganjar selaku pembicara lainnya menambahkan bahwa pengajaran berbasis literasi harus dikembangkan melalui pendekatan inovatif, adaptif terhadap teknologi, serta tetap berpijak pada nilai-nilai budaya lokal.
โTransformasi perlu dilakukan melalui revitalisasi. Literasi bisa menjadi jembatan antara tradisi akademik dan kebutuhan masa depan,โ katanya.
Ketua Panitia, Yunus Sulistyono, turut menyampaikan kebanggaannya atas antusiasme peserta. โKami sangat bahagia menyelenggarakan konferensi ini bersama para sarjana, praktisi, dan mahasiswa dari seluruh pelosok Indonesia dan mancanegara,โ ucapnya.
ICoLLiT 2025 membuka ruang diskusi melalui delapan subtema yang relevan dengan tantangan pendidikan masa kini. Di antaranya meliputi inovasi pedagogik di era VUCA, peran bahasa dan sastra dalam kecerdasan buatan (AI), narasi pendidikan abad ke-21, pengajaran multimodal, serta pelestarian bahasa daerah dan sastra klasik Indonesia di dunia digital.
Ass Editor : Ahmad; Editor :ย M Taufiq Ulinuha