
PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menunjukkan komitmen kuatnya dalam pemberdayaan masyarakat melalui dunia pendidikan. Melalui Deputi Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dan Hilirisasi Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat, Publikasi, dan Sentra KI (DRPPS), UMS menjalin kerja sama strategis dengan Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Nonformal (PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Boyolali. Keduanya bersepakat memperkuat sinergi dalam program pendampingan sekolah Muhammadiyah di wilayah Boyolali.
Pertemuan koordinasi yang berlangsung di Ruang Sidang DRPPS, Lantai 5 Gedung Siti Walidah UMS, pada Selasa (7/10), dihadiri oleh jajaran Deputi dan Kasubdit PkM dan Hilirisasi, tim pelaksana pengabdian, pengurus Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Boyolali, serta 17 Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang pendidikan dari Kabupaten Boyolali. Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk menyusun arah pendampingan dan pemetaan potensi sekolah-sekolah Muhammadiyah di daerah tersebut.
Deputi PkM dan Hilirisasi UMS, Muhtadi, menegaskan bahwa pengembangan lembaga pendidikan harus dimulai dengan memahami kebutuhan dan tantangan di lapangan. Menurutnya, sekolah sebagai lembaga jasa pendidikan memiliki karakter unik yang menuntut pelayanan prima.
Baca juga, Muhammadiyah Umumkan Jadwal Puasa Ramadan 2026, Catat Tanggal Resminya!
“Kami mengundang para kepala sekolah untuk memetakan persoalan dan potensi masing-masing sekolah. Sekolah adalah lembaga jasa yang berorientasi pada pelayanan, sehingga peningkatan mutu pelayanan menjadi aspek penting dalam pengembangan,” tutur Muhtadi. Ia berharap, dari hasil koordinasi tersebut, UMS dapat berperan aktif dalam menguatkan kapasitas sekolah-sekolah Muhammadiyah di Boyolali.

Dalam forum itu, para kepala sekolah memaparkan potensi dan kendala yang dihadapi di satuan pendidikan masing-masing. Sebagian besar menyoroti persoalan manajemen dan pengelolaan sumber daya sebagai faktor utama yang memengaruhi mutu sekolah. Tim pelaksana pengabdian UMS kemudian menanggapi dengan memberikan masukan strategis yang akan menjadi dasar penyusunan program pendampingan.
Usai sesi diskusi, tim PkM dan Hilirisasi UMS menegaskan akan menindaklanjuti hasil pertemuan dengan menyusun rancangan program pendampingan sekolah. Rancangan tersebut akan berisi strategi pelaksanaan, indikator capaian, serta mekanisme monitoring dan evaluasi. Dokumen ini diharapkan menjadi pedoman bersama dalam menjalin kolaborasi jangka panjang antara UMS dan PDM Boyolali.
Sekretaris Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Boyolali, Pardi, menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen UMS dalam mendukung pengembangan lembaga pendidikan Muhammadiyah. Ia menilai kerja sama ini merupakan langkah nyata untuk meningkatkan kualitas sekolah dan madrasah di wilayahnya.
“Kami berterima kasih kepada UMS atas perhatian dan dukungannya. Dengan sinergi ini, kami optimistis sekolah dan madrasah di lingkungan PDM Boyolali dapat berkembang menjadi lembaga pendidikan yang unggul dan berdaya saing,” ungkap Pardi.
Kontributor : Maysali
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha