PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bersama Majelis Pembinaan Kader (MPK) ‘Aisyiyah Cabang Kartasura kembali berkolaborasi dalam kegiatan penguatan kapasitas guru. Kali ini, mereka menggelar pelatihan pengelolaan keuangan berbasis Excel bagi guru-guru ‘Aisyiyah, Sabtu (4/10), di Laboratorium Komputer/Bahasa Gedung I Lantai 4 Kampus 1 UMS.
Sebanyak 38 guru dari Bustanul Athfal (BA), PAUD, dan TK ‘Aisyiyah se-Cabang Kartasura mengikuti pelatihan tersebut. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan administrasi keuangan agar lebih transparan dan akuntabel di lingkungan lembaga pendidikan ‘Aisyiyah.
Ketua Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Kartasura, Warits Luqmanatun Hakimah, menyampaikan apresiasi atas semangat para peserta. Ia menilai, kemampuan digital saat ini menjadi kebutuhan mendesak bagi pengelola lembaga pendidikan.
“Alhamdulillah, antusiasme para peserta luar biasa. Semoga pelatihan ini memberikan dampak positif dan bisa memajukan sekolah kita masing-masing,” ujarnya.
Menurut Warits, sistem digital seperti Excel dapat membantu mencegah kekeliruan dalam pembukuan serta meningkatkan akuntabilitas. “Terima kasih kepada MPK yang telah menyelenggarakan pelatihan ini. Dengan pemanfaatan Excel, penyimpangan bisa diminimalkan dan setiap laporan keuangan bisa dipertanggungjawabkan, sekecil apa pun,” tuturnya menambahkan.
Sementara itu, perwakilan dari Majelis PAUD-Dikdasmen ‘Aisyiyah, Hepy Adityarini, juga menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia berpesan agar para guru dapat menularkan ilmunya kepada rekan sejawat di sekolah masing-masing.
Baca juga, Muhammadiyah Umumkan Jadwal Puasa Ramadan 2026, Catat Tanggal Resminya!
“Ketika kembali ke institusi masing-masing, mohon agar bisa berbagi pengetahuan dengan guru lainnya dan saling mengingatkan dalam praktiknya,” katanya. Ia menambahkan bahwa berbagi ilmu seperti ini juga termasuk amal jariyah yang bernilai ibadah.
Ketua panitia, Sri Sutarni, menjelaskan bahwa pelatihan Excel ini merupakan kali kedua diselenggarakan oleh pihaknya. Ia menyebut, dukungan dari berbagai pihak, termasuk UMS, menjadi faktor penting bagi kelancaran kegiatan.
“Harapannya, setelah pelatihan ini para peserta memiliki pemahaman yang nyata, efektif, signifikan, dan bisa mengelola keuangan lembaga secara akuntabel,” ungkap dosen UMS tersebut.
Menurut Sri, pelatihan tidak hanya dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga untuk memperluas manfaat dengan berbagi ilmu kepada sesama kader ‘Aisyiyah. “Kami berharap peserta yang hadir dapat menularkan pengetahuannya kepada ibu-ibu persyarikatan yang belum sempat mengikuti kegiatan ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sri Sutarni menuturkan bahwa pelaksanaan program ini akan dievaluasi sebagai bahan pertimbangan untuk keberlanjutan kegiatan berikutnya. Ia menegaskan bahwa civitas akademika UMS berkomitmen terus mendukung pengembangan kapasitas kader ‘Aisyiyah dan tenaga pendidik di tingkat akar rumput.
“Kami akan melihat dulu dampaknya terhadap manajemen keuangan sekolah masing-masing. Jika hasil evaluasi menunjukkan masih ada kebutuhan pelatihan lanjutan, sangat mungkin akan ada batch berikutnya,” katanya menegaskan.
Kontributor : Maysali
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
