AUMBerita

UMS Cetak 104 Apoteker Baru, Lulus 100 Persen First Taker! Rektor: Ini Adalah Jihad Kemanusiaan!

PWMJATENG.COM, Surakarta – Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menorehkan prestasi gemilang. Sebanyak 104 apoteker baru resmi dikukuhkan melalui prosesi Pengucapan Lafal Sumpah Apoteker Angkatan XLIII Tahun Akademik 2024/2025 yang berlangsung khidmat di Swiss-Belinn Saripetojo Solo, Sabtu (4/10).

Ketua PSPA UMS, Anita Sukmawati, dalam laporan akademiknya menyampaikan bahwa mahasiswa profesi apoteker wajib menyelesaikan seluruh rangkaian pendidikan, termasuk Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dan lulus Uji Kompetensi Mahasiswa Profesi Apoteker Indonesia (UKMPPAI).

“Pada periode Agustus 2025, PSPA UMS mengikutsertakan 105 mahasiswa, terdiri atas 104 first taker dan satu retaker. Alhamdulillah, seluruh first taker dinyatakan lulus,” ujarnya.

Menurut Anita, capaian itu membuat tingkat kelulusan PSPA UMS melampaui rata-rata nasional. “Kelulusan nasional UKMPPAI periode ini sebesar 98,5 persen, sementara UMS mencapai 100 persen untuk first taker dan 99 persen secara keseluruhan,” terangnya. Ia menambahkan, hingga semester gasal 2025/2026, Fakultas Farmasi UMS telah meluluskan 4.163 apoteker.

Anita juga mengumumkan capaian akademik lulusan. Sebanyak 9 orang meraih predikat sangat memuaskan, 54 orang dengan predikat memuaskan, dan 41 orang dengan predikat dengan pujian. Adapun Brianandiva Ade Fitria mencatatkan IPK tertinggi 4,0, dan Sri Andriani memperoleh nilai CBT tertinggi 87,5.

Perwakilan apoteker baru, Rangga Satria Negara Y.P., mengungkapkan rasa syukur dan haru atas pencapaian tersebut. “Hari ini menjadi titik awal bagi kami untuk mengabdi. Terima kasih kepada dosen, orang tua, dan seluruh pihak yang telah mendukung perjalanan kami,” katanya. Ia mengajak rekan-rekannya menjaga integritas profesi dan mengamalkan ilmu sebagai wujud pengabdian.

Dekan Fakultas Farmasi UMS, Erindyah Retno Wikantyasning, menegaskan bahwa prosesi sumpah apoteker bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal pengabdian. “Keberhasilan ini adalah amanah. Gunakan ilmu dengan ikhlas untuk kemaslahatan umat—baik di rumah sakit, apotek, lembaga pendidikan, puskesmas, maupun di jalur wirausaha,” tuturnya.

Erindyah juga mendorong para apoteker baru agar aktif di organisasi profesi dan ikatan alumni. “Jaga nama baik almamater yang telah terakreditasi unggul. Jadilah apoteker profesional, kompeten, dan menjunjung tinggi nilai islami,” pesannya.

Baca juga, Muhammadiyah Umumkan Jadwal Puasa Ramadan 2026, Catat Tanggal Resminya!

Sementara itu, Rektor UMS Harun Joko Prayitno dalam sambutannya berpesan agar para apoteker baru senantiasa berbakti kepada orang tua dan menjadikan profesi sebagai ladang dakwah. “Ridha Allah ada pada ridha orang tua. Jadilah apoteker yang berdakwah melalui kesehatan, sebab ini adalah jihad kemanusiaan,” tegasnya.

Harun juga menyoroti peluang karier global bagi lulusan UMS. Ia menjelaskan bahwa UMS telah menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga kesehatan di Jepang, Taiwan, hingga Arab Saudi. “Kesempatan ini membuka jalan bagi alumni UMS untuk berkiprah di kancah internasional,” jelasnya.

Lebih lanjut, Harun menegaskan komitmen UMS dalam memperkuat reputasinya sebagai universitas unggul. “Kami tengah menyempurnakan beberapa program spesialis kedokteran dan menambah program doktoral. UMS harus terus adaptif, progresif, dan moderat,” ungkapnya.

Acara tersebut turut dihadiri pejabat dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, serta perwakilan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Kehadiran para tamu menambah khidmat prosesi yang menjadi tonggak baru bagi lulusan PSPA UMS.

Suasana haru terasa di antara para orang tua yang datang dari berbagai daerah, mulai dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa UMS kian dipercaya sebagai kampus unggulan di bidang farmasi.

Dengan pengucapan lafal sumpah, 104 apoteker baru resmi menjadi bagian dari tenaga kesehatan profesional di Indonesia. Mereka diharapkan membawa semangat keilmuan dan nilai-nilai islami khas UMS.

“Ilmu tanpa diamalkan ibarat pohon tanpa buah. Mari tebarkan kebaikan dan keunggulan UMS melalui pengabdian nyata di masyarakat,” pungkas Rektor Harun menutup acara penuh makna itu.

Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE