PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali membuka peluang emas bagi para dosen di seluruh Indonesia. Melalui Program Beasiswa Doktor (S3) Tahun 2025, UMS memberikan dukungan penuh bagi dosen yang ingin melanjutkan studi ke jenjang tertinggi. Pendaftaran program ini diperpanjang hingga 26 Juni 2025.
Kepala Biro Administrasi Akademik UMS, Triyono, menuturkan bahwa beasiswa ini mencakup sejumlah program studi unggulan. “Beasiswa ini dibuka untuk Program Studi Pendidikan Agama Islam, Ilmu Hukum, Pendidikan, dan Farmasi. Informasi lengkap dan pendaftaran bisa diakses melalui laman resmi: beasiswa.kemdikbud.go.id,” ujarnya pada Jumat (20/6).
Menurut Triyono, program ini merupakan wujud nyata komitmen UMS dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan tinggi. Beasiswa ini juga menunjukkan peran aktif UMS dalam mendukung transformasi akademik di Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa UMS saat ini tengah memperluas cakupan program doktoralnya. Dari delapan program studi yang sudah tersedia, kampus ini tengah memproses pembukaan Program S3 Kedokteran, S3 Kesehatan, dan S3 Informatika.
“Kami bertekad menjadikan UMS sebagai Perguruan Tinggi Swasta dengan jumlah program studi doktor terbanyak di Indonesia. Kami ingin mencetak pemimpin akademik dan praktisi yang unggul serta siap mengabdi untuk negeri,” tegasnya dalam pidato wisuda beberapa waktu lalu.
Baca juga, Muda dan Merdeka: Peran Generasi Z dalam Menjaga Identitas Kebangsaan
Triyono juga mengimbau para dosen di seluruh Indonesia agar tidak menyia-nyiakan kesempatan langka ini. Ia menyebut, selain beasiswa penuh, program ini juga membuka peluang kolaborasi luas di jaringan kampus Muhammadiyah.
Tak hanya fokus pada beasiswa doktoral, UMS juga memberikan apresiasi kepada para lulusan terbaik. Salah satu contohnya adalah wisudawan Prodi Teknik Informatika periode IV yang berhasil meraih IPK sempurna 4.00. Kampus memberikan beasiswa penuh 100 persen untuk melanjutkan ke jenjang magister, serta membuka akses kerja di jaringan kampus Muhammadiyah se-Indonesia.
UMS juga dikenal aktif dalam pengembangan perguruan tinggi baru di berbagai daerah. Tercatat, kampus ini telah menjadi mentor pendirian 21 universitas Muhammadiyah baru dari Sabang hingga Merauke. Saat ini, UMS tengah melakukan pendampingan terhadap 14 universitas Muhammadiyah lainnya, termasuk di wilayah Merauke, Timika, dan Manokwari.
“Manokwari itu dekat, hanya empat jam dari Jakarta. Bahkan lebih cepat dibandingkan ke Jember dengan kereta api. Maka dari itu, kami dorong para lulusan UMS untuk melanjutkan studi dan mengabdi di wilayah strategis seperti Papua,” tambah Triyono.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
