AUMBerita

UMS Bikin Gebrakan! Sampah Rumah Tangga Disulap Jadi Berkah Lewat Kompos dan Bank Sampah

PWMJATENG.COM, Surakarta – Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar pelatihan pembuatan kompos dan pengelolaan bank sampah di Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (29/8). Kegiatan tersebut dipimpin oleh Yulia Maftuhah Hidayatai, dengan anggota tim Muhammad Noor Kholid, Ratnasari Diah Utami, Ika Candra Sayekti, dan Anatri Desstya.

Acara ini disambut antusias oleh anggota Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) di lingkungan PCA Colomadu. Dukungan juga datang dari siswa SMP Muhammadiyah 7 Program Unggulan Colomadu yang hadir untuk belajar sekaligus menularkan gerakan serupa di sekolah.

Dalam pelatihan, tim dosen bersama mahasiswa UMS memberikan penyuluhan dan praktik lapangan terkait pengolahan sampah organik. Peserta diajak memanfaatkan limbah rumah tangga, seperti sisa sayur dan kulit buah, untuk diolah menjadi kompos. Metode yang digunakan adalah ember tumpuk yang menghasilkan pupuk kompos padat sekaligus cair.

Ratnasari Diah Utami, salah satu anggota tim pengabdian UMS, menegaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah menyadarkan masyarakat agar lebih bijak dalam memperlakukan sampah. “Kami ingin memberikan kontribusi nyata dalam menyadarkan masyarakat bahwa sampah bukan hanya limbah, tapi juga bisa menjadi berkah jika dikelola dengan benar,” katanya, Minggu (31/8).

Baca juga, Mengkritik Pemerintah Lewat Demonstrasi dalam Islam: Antara Kewajiban dan Etika

Selain kompos, peserta juga diperkenalkan pada konsep bank sampah. Melalui sistem ini, warga dapat menabung sampah anorganik yang nantinya ditukar menjadi saldo tabungan. Dengan begitu, sampah tidak lagi hanya berakhir di tempat pembuangan, melainkan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Warsiti, salah satu pengurus LLHPB PCA Colomadu, mengaku sangat terbantu dengan adanya pelatihan tersebut. Menurutnya, gerakan ini sejalan dengan semangat ‘Aisyiyah Peduli Lingkungan’. “Kami merasa terbantu dengan adanya pelatihan ini. Semoga ke depan bisa menjadi gerakan berkelanjutan, tidak hanya hari ini saja,” ungkapnya.

Sebagai bentuk dukungan konkret, tim pengabdian UMS membagikan satu paket alat kompos ember tumpuk kepada setiap PRA. Fasilitas itu diharapkan mampu memantik warga untuk mulai mengelola sampah organik secara mandiri di lingkungannya.

Kegiatan ini dinilai menjadi bukti nyata kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mencari solusi persoalan lingkungan. Permasalahan sampah rumah tangga yang kerap diabaikan, kini mendapat perhatian melalui edukasi dan pendampingan langsung di lapangan.

Tim pengabdian UMS berharap gerakan ini tidak berhenti di Colomadu, tetapi bisa diperluas ke wilayah lain sebagai contoh praktik baik. “Cintai bumi tak harus dengan langkah besar, dimulai dari rumah, dari hal kecil, dan dari sekarang,” pungkas Ratnasari.

Kontributor : Maysali
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE