PWMJATENG.COM, Kudus – Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) resmi menjadi tuan rumah ajang ilmiah bergengsi The 20th University Research Colloquium (URECOL) yang mempertemukan para peneliti dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini berlangsung dengan semangat mendorong kolaborasi riset dan peningkatan kontribusi ilmiah ke tingkat global.
Rektor UMKU, Edy Soesanto, menegaskan pentingnya penguatan budaya riset demi mewujudkan akreditasi unggul. Dalam sambutannya, ia menyoroti sejumlah tantangan besar yang dihadapi perguruan tinggi, terutama dalam aspek luaran penelitian dan rendahnya keterlibatan mahasiswa serta dosen dalam riset kolaboratif.
“Kita melihat akreditasi itu bukan sekadar administrasi, tetapi bagaimana kita mengejar menjadi kampus unggul. Problem kita ada di luaran penelitian, juga pengabaian mahasiswa dan dosen khususnya dalam penelitian kolaborasi. Selain itu, tantangan besar kita adalah menembus publikasi di artikel indeks internasional yang luar biasa sulit,” ujar Edy Soesanto di hadapan peserta.
Ia menambahkan bahwa kampus perlu belajar dari perguruan tinggi yang sudah lebih berpengalaman agar dapat memperkuat posisi dalam dunia riset internasional. Menurutnya, kolaborasi bukan lagi sekadar pilihan, tetapi keharusan jika ingin bersaing secara global.
Baca juga, Ibnu Naser Arrohimi: Bekerja sebagai Ibadah, Menjemput Keberkahan dengan Etos Ikhlas dan Ihsan
Senada dengan itu, RR. Sabtanti Harimurti, Koordinator Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) PTMA Wilayah 2 (Jateng-DIY), juga mendorong terjalinnya kolaborasi yang lebih erat antarperguruan tinggi. Ia mengajak seluruh anggota PTMA untuk memperkuat jejaring riset dan memperluas dampak pengabdian kepada masyarakat.
“Kegiatan seperti ini adalah momen penting. Selain memperkuat sinergi, juga menjadi sarana strategis untuk meningkatkan kualitas riset serta memperluas publikasi ke jurnal bereputasi,” ujar Sabtanti.
The 20th URECOL sendiri menjadi tonggak penting dalam perjalanan kolaboratif PTMA. Selain menyatukan para peneliti lintas institusi, kegiatan ini menjadi wadah memperkenalkan berbagai hasil penelitian unggulan. Peserta diharapkan mampu menjawab tantangan global melalui riset-riset yang inovatif dan aplikatif.
Panitia menyebutkan bahwa kegiatan ini tak hanya berfokus pada pemaparan hasil riset, tetapi juga menghadirkan sesi diskusi untuk memperdalam kerja sama antarlembaga. Melalui forum tersebut, peserta bisa saling bertukar gagasan, membuka peluang riset lintas disiplin, dan merancang strategi publikasi di jurnal bereputasi internasional.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
