
PWMJATENG.COM, Brebes – Universitas Muhammadiyah Brebes (UMBS) kembali menegaskan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Kali ini, kegiatan difokuskan pada ibu-ibu muda melalui pelatihan bertema “Modern English for Daily Needs – Ciptakan Rumah yang Bilingual”, yang berlangsung pada Jumat, 18 Juli 2025, di Madin Muhammadiyah RT 2/4, Krajan, Kretek, Paguyangan, Brebes.
Program ini diprakarsai langsung oleh Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UMBS, Ela Kristi Permatasari, yang turut menjadi pemateri dalam kegiatan tersebut. Sasaran utama pelatihan ini adalah kader-kader muda Nasyiatul Aisyiyah dari Pimpinan Ranting Kretek.
“Kami ingin menghadirkan nuansa baru dalam pertemuan rutin kader Nasyiatul Aisyiyah. Biasanya hanya diisi tausiah dan evaluasi, kini kami beri muatan edukatif yang praktis dan menyenangkan,” ujar Ela Kristi.
Ia menambahkan bahwa pelatihan ini tak hanya bertujuan meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris, tetapi juga mendorong para ibu muda menjadi agen literasi keluarga. Dalam pelatihan ini, peserta belajar berbagai ekspresi Bahasa Inggris sehari-hari—mulai dari membangunkan anak, menyajikan sarapan, hingga memotivasi mereka belajar.
Baca juga, Milad ke-64 IPM: Karya Pelajar untuk Indonesia Raya
Setiap ekspresi disampaikan dalam dua versi: versi tradisional dan versi modern. Tujuannya agar para ibu dapat memilih bahasa yang sesuai dengan pola komunikasi keluarga saat ini, khususnya dalam menghadapi generasi milenial dan Gen Z.
“Program ini bukan sekadar pelatihan bahasa. Kami ingin ibu-ibu muda bisa tampil percaya diri, menjadi panutan dalam penggunaan bahasa yang positif di rumah, dan siap mendampingi anak mengakses konten digital berbahasa Inggris,” jelas Ela.

Respon peserta pun sangat antusias. Endang Irmayati, mantan Ketua Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah Kretek, menyatakan bahwa pelatihan ini sangat relevan dengan kebutuhan ibu-ibu muda masa kini.
“Kegiatan ini sangat membantu kami dalam mendidik anak-anak di era serba digital. Ibu itu guru pertama, jadi penting bisa memahami Bahasa Inggris meskipun dasar,” tuturnya.
Hal senada disampaikan oleh Anisatun Cahyani, Sekretaris PRNA Kretek sekaligus alumni Prodi Sistem Informasi UMBS. Ia menekankan pentingnya membangun lingkungan bilingual di rumah sejak dini.
“Lingkungan bilingual mampu merangsang kecerdasan, memperkuat memori, dan melatih kreativitas anak. Program ini memberi pencerahan baru. Saya bangga sebagai alumni UMBS. Semoga kampus ini terus tumbuh jadi pusat pendidikan yang unggul,” ujarnya.
Kontributor : Lukmanul Hakim
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha