PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sebagai tuan rumah Wirausaha Merdeka Kampus (WMK) Tahun 2024, pada Rabu (25/9), menghadirkan tiga narasumber inspiratif. Mereka adalah Wahyu Lies Ada Ide Aja (dikenal sebagai Si Kuprit-Ada Ide Aja), Kusnadi Ikhwani (Direktur Ayam Geprek, dan lainnya), serta Agung Purnomo (Direktur PT Dekking Wood, dan lainnya).
Wahyu Lies, sebagai pembicara pertama, menyampaikan materi bertema “Menumbuhkan Ide Kreatif” kepada para peserta. Menurutnya, berwirausaha harus dimulai dengan mengikuti passion. “Dalam berbisnis atau berwirausaha itu harus sesuai dengan passion kita. Selain itu, kita juga harus memiliki keunikan yang membedakan dari yang lain,” ungkap Wahyu Lies.
Ia menekankan bahwa keunikan menjadi nilai jual penting dalam dunia bisnis, terutama di era persaingan yang ketat seperti saat ini.
Narasumber kedua, Kusnadi Ikhwani, membagikan ilmu tentang strategi pemasaran yang ia sebut sebagai “Marketing Jalur Langit”. Menurut Kusnadi, sukses adalah perpaduan antara keyakinan, pemikiran yang jernih, serta usaha yang maksimal.
“Sukses itu kombinasi antara keyakinan hati, kejernihan berpikir, dan kesungguhan usaha. Hasilnya, kita serahkan kepada Allah,” ujarnya. Kusnadi juga menambahkan bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya, melainkan proses belajar.
Baca juga, Membaca Ulang Individuasi Kader IMM dalam Gagasan Kosmopolitanisme
“Kalau kita keras pada diri sendiri, dunia akan lunak pada kita. Sebaliknya, kalau kita lunak pada diri sendiri, dunia akan keras pada kita,” tegasnya. Motivasi tersebut diharapkan dapat menumbuhkan mental tangguh di kalangan peserta.
Agung Purnomo, narasumber ketiga, memaparkan pentingnya pasar ekspor-impor dalam mengembangkan bisnis. Menurut Agung, anak muda memiliki keunggulan dalam kreativitas yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan peluang di sektor ekspor-impor.
“Keunggulan anak muda dalam sektor ekspor-impor adalah kreativitas mereka yang luar biasa. Mereka mampu melihat peluang baru dan berpikir out of the box,” kata Agung.
Ia juga menekankan perlunya sinergi antara kementerian dan pemangku kepentingan untuk mendukung minat anak muda di sektor ini. Program pemulihan ekonomi pasca-pandemi diharapkan dapat terealisasi lebih cepat dengan keterlibatan anak muda dalam industri ekspor-impor.
Agung juga membahas pentingnya mitigasi risiko dalam dunia bisnis. “Setiap pekerjaan pasti memiliki risiko. Yang terpenting adalah bagaimana kita mengelola risiko tersebut agar menjadi kecil,” pungkasnya.
Kontributor : Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha