Tragedi di Jenin: Mahasiswi Palestina Tewas Ditembak Pasukan Keamanan, Keluarga Tuding Ada Kejanggalan
PWMJATENG.COM, Jenin, Tepi Barat – Shatha Al-Sabbagh, seorang mahasiswi jurnalistik berusia 22 tahun, ditemukan tewas setelah ditembak oleh seorang penembak jitu (sniper) pada Sabtu (28/12) malam. Insiden tragis ini terjadi saat Shatha bersama ibunya dan dua anak kecil berada di rumahnya di Kota Jenin, Tepi Barat.
Menurut keterangan keluarga, saat kejadian, tidak ada kelompok militan lain di sekitar lokasi tersebut. Namun, pasukan keamanan Palestina dalam pernyataan resmi mereka mengklaim bahwa penembakan tersebut dilakukan oleh “outlaws,” istilah yang digunakan untuk merujuk pada kelompok militan lokal yang belakangan ini terlibat dalam konfrontasi dengan pasukan Israel.
Pasukan keamanan Palestina mengecam insiden tersebut dan berjanji akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Mereka juga menegaskan bahwa penembakan itu tidak mencerminkan sikap resmi pasukan keamanan. Namun, keluarga Shatha dan kelompok militan Hamas memiliki pandangan berbeda. Keluarga al-Sabbagh menuduh pasukan keamanan Palestina bertindak sebagai “alat represif” yang justru meneror rakyat mereka sendiri ketimbang melindungi dan memperjuangkan martabat mereka.
Baca juga, Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jateng Tahun 2024
Shatha Al-Sabbagh merupakan saudara perempuan dari seorang kombatan Hamas yang tewas dalam pertempuran melawan pasukan Israel tahun lalu. Kelompok militan Hamas turut mengecam tindakan pasukan keamanan Palestina dan menyatakan bahwa penembakan tersebut adalah akibat dari hubungan yang tegang antara Otoritas Palestina dan kelompok militan.
Otoritas Palestina, yang memiliki pemerintahan terbatas di beberapa wilayah Tepi Barat, dikenal sangat tidak populer di kalangan warga Palestina. Ketidaksukaan tersebut sebagian besar disebabkan oleh hubungan kerjasama yang erat antara Otoritas Palestina dan Israel dalam hal masalah keamanan, meskipun Israel sering menuduh Otoritas Palestina melakukan penghasutan. Beberapa pihak menilai Otoritas Palestina sering menutup mata terhadap militansi warga yang berjuang melawan penjajahan Israel.
Sebagai respons terhadap insiden tersebut, ratusan warga Jenin turun ke jalan pada Minggu (29/12) malam untuk menggelar demonstrasi. Demonstrasi ini diorganisir oleh Partai Fatah, yang didominasi oleh Otoritas Palestina, sebagai bentuk solidaritas terhadap pasukan keamanan Palestina. Namun, banyak di antara demonstran yang menyatakan keprihatinan terhadap penembakan tersebut dan mendesak penyelidikan yang transparan.
*Konten ini merupakan kerja sama pwmjateng.com dengan VOA Indonesia