Tiga Hal yang Selamatkan dan Tiga Hal yang Hancurkan Manusia, Pesan Saeroji di Pengajian Ahad Pagi Selogiri

PWMJATENG.COM, Wonogiri – Suasana Masjid Abna Aly Nambangan, Selogiri, terasa khusyuk pada Ahad pagi. Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Pimpinan Cabang Aisyiyah Selogiri menggelar pengajian rutin yang diikuti pengurus cabang, ranting, ortom, amal usaha Muhammadiyah, serta warga dan simpatisan, Ahad (26/10).
Dalam pengajian tersebut, Saeroji hadir sebagai penceramah dengan tema “Tiga Hal yang Menyelamatkan dan Tiga Hal yang Merusak Manusia”. Dalam ceramahnya, ia menguraikan pesan moral mendalam yang mengajak jamaah untuk merenungkan arah hidup dan memperbaiki diri.
Menurutnya, ada tiga hal utama yang bisa menyelamatkan manusia dari kehancuran moral dan spiritual. “Yang pertama adalah takwa kepada Allah. Takwa menjadi kunci keselamatan karena dengan takwa, seseorang akan menjalani hidup sesuai tuntunan Allah dan terhindar dari perbuatan yang merugikan,” ungkapnya di hadapan jamaah.
Ia melanjutkan, hal kedua yang menyelamatkan manusia ialah berkata benar dalam keadaan apa pun. “Kebenaran menjadi fondasi utama dalam hubungan sosial. Dengan berkata benar, seseorang dapat membangun kepercayaan dan menjaga keharmonisan dengan orang lain,” ujarnya.
Hal ketiga, lanjutnya, adalah bersikap sederhana baik dalam keadaan kaya maupun miskin. “Kesederhanaan membantu kita menjalani hidup secara proporsional, tidak berlebihan, dan selalu bersyukur. Hidup sederhana menjauhkan kita dari kesombongan dan membuat kita lebih fokus pada hal yang benar-benar penting,” jelasnya.
Baca juga, Aplikasi Al-Qur’an Muhammadiyah (Qur’anMu)
Namun, di balik tiga hal yang menyelamatkan itu, Saeroji juga menegaskan adanya tiga hal yang justru dapat menghancurkan manusia. Pertama adalah sifat bakhil yang berlebihan. “Sifat kikir membuat seseorang hanya memikirkan dirinya sendiri dan mengabaikan kepedulian sosial,” katanya.
Kedua, ia menyoroti bahaya mengikuti hawa nafsu. “Ada tiga jenis nafsu: amarah, aluamah, dan muthmainnah. Jika manusia tidak mampu mengendalikan nafsunya, ia bisa terjerumus dalam tindakan yang merusak dirinya sendiri dan orang lain,” terang Saeroji.
Hal ketiga yang merusak manusia, menurutnya, ialah ujub atau rasa bangga berlebihan terhadap diri sendiri. “Sifat ujub menjadikan seseorang sombong dan menutup diri dari kritik. Kita harus mampu mengenali dan mengendalikan rasa ujub agar tidak tumbuh menjadi kesombongan,” tuturnya menegaskan.
Pengajian ini juga diisi dengan sambutan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah Selogiri. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh jamaah dan berharap kegiatan semacam ini terus menjadi ruang pembinaan spiritual dan intelektual bagi warga Muhammadiyah.
Acara berlangsung tertib dan khidmat hingga ditutup dengan doa bersama. Para jamaah tampak antusias mengikuti hingga akhir acara, sebagian besar mencatat poin penting yang disampaikan penceramah.
Kontributor : Untung
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha



