
PWMJATENG.COM, Boyolali – Pelatihan Spiritual Building Training (SBT) yang digelar di Sekolah Ummahat Yayasan Al Azhar Wasathiyyah, Dusun Bendungan, Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Sabtu (21/6/2025), menjadi momentum emosional dan inspiratif bagi para peserta. Kegiatan ini dipandu oleh Motivator Dai Champions Standardisasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Dwi Jatmiko.
Dalam pelatihan tersebut, Dwi Jatmiko menjelaskan bahwa SBT merupakan motivation training yang menggabungkan pendekatan spiritual dan teknik hipnosis, dikenal sebagai Spiritual Hypno Motivation. “Metode ini dirancang untuk membangkitkan semangat hidup dan motivasi peserta agar lebih dekat kepada Allah serta lebih bermanfaat bagi sesama,” ungkapnya di hadapan peserta.
Turut hadir dalam kegiatan ini Pimpinan Yayasan Al Azhar Wasathiyyah Haryono Saputro, Kepala Sekolah Ummahat Helda Zakaria Nur, Penasehat Yayasan Asih Lestari, dan Lucy Dwi Mufiasari.
Menurut Dwi Jatmiko, spiritualitas bukan hanya soal ibadah ritual, tetapi juga tentang hubungan sosial yang baik. Ia menekankan pentingnya berbuat baik kepada orang tua, keluarga, serta masyarakat sekitar. “Islam mengajarkan bahwa mendekatkan diri kepada Allah dapat dilakukan dengan memperkuat amal sosial, termasuk doa, bantuan fisik, dan materi,” ujarnya.
Ia juga mengutip sabda Nabi Muhammad SAW, “Orang yang paling baik di antara kalian adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad). Kutipan ini menjadi landasan utama dalam pelatihan yang bertujuan membentuk pribadi berjiwa sosial tinggi dan penuh cinta kasih.
Baca juga, Seni dalam Pandangan Muhammadiyah: Fitrah, Dakwah, dan Strategi Peradaban
Dalam sesi motivasi, Dwi mengajak peserta untuk melakukan introspeksi diri melalui hipnoterapi islami. Mereka diajak mengingat cita-cita, mengenang kasih sayang orang tua, serta merenungi siapa saja yang layak diperjuangkan dalam hidup. Sesi ini disajikan secara menyentuh dengan bantuan audio visual, membuat sebagian peserta tak kuasa menahan air mata.
“Kesuksesan hidup sangat dipengaruhi oleh kedekatan dengan Allah dan doa orang tua. Shalat lima waktu harus ditegakkan, dan berbakti kepada orang tua—baik yang masih hidup maupun yang telah wafat—harus menjadi prinsip hidup,” tegasnya.

Menurutnya, sahabat sejati adalah mereka yang mendampingi dalam suka dan duka, serta saling menguatkan dalam perjuangan. “Itulah hati yang bersih, hati yang mampu menangkap pesan Ilahi,” tambah Dwi.
Tak lupa, Dwi mengingatkan pentingnya memperbanyak doa dengan menyebut asmaul husna. Ia mengutip Surah Al-A’raf ayat 180, “Hanya milik Allah asma’ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma’ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya.”
Ayat tersebut ditegaskan kembali oleh Pimpinan Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani PDM Kota Surakarta yang turut memberi penguatan dalam sesi akhir pelatihan.
Kontributor : Jatmiko
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha